Salah satu anak yang jadi korban luka dalam serangan di sebuah sekolah di Yaman. (Foto: Ruptly)
Pesawat-pesawat tempur koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi mengebom sebuah sekolah di Distrik Sa’ada, Yaman, pada Sabtu (13/8/2016). Kelompok Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan sepuluh anak tewas di dalam kelas dan 28 lainnya terluka akibat pengeboman dari udara.
Anak-anak berkumpul di kelas untuk menerima pelajaran agama saat serangan mengerikan terjadi. Menurut MSF, semua korban baik luka maupun tewas berusia antara delapan hingga 15 tahun.
Tak lama setelah serangan, foto-foto dari tempat kejadian menyebar secara online. Salah satunya menunjukkan tubuh korban ditempatkan di atas terpal. Foto lainnya, menunjukkan anak-anak terluka dan berdarah dirawat di rumah sakit.
Koalisi yang dipimpin Saudi mulai mengebom Yaman pada tahun 2015 dalam mendukung Pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang melawan kelompok pemberontak Houthi.
Koalisi Teluk ini telah dituduh mengebom tanpa pandang bulu di Yaman. Menurut PBB, sekitar 2.000 warga sipil tewas akibat serangan udara di Yaman.
Pada awal tahun ini, Arab Saudi dituduh menekan Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk menghapus koalisi dari daftar hitam kelompok yang membunuh anak-anak Yaman. Saudi diduga mengancam untuk menahan dana bagi pengungsi dan Ban Ki-moon tidak berdaya dengan ancaman itu.
Hisham al-Omeisy, seorang analis politik, mengatakan serangan udara pada hari Sabtu berlangsung sekitar pukul 09.15 di desa Juma’at Bin Fadel di Provinsi Sa’ada, Yaman.
Wilayah ini jauh dari garis depan pertempuran, tetapi merupakan basis kekuatan pemberontak Houthi.
“Tidak ada area yang aktif, tapi Sa’ada adalah rumah gubernuran dan kubu Houthi, dan telah terus-menerus dibombardir oleh koalisi yang dipimpin Saudi sejak awal perang pada bulan Maret 2015,” kata al-Omeisy, seperti dikutip Telegraph.
Arab Saudi sebagai pemimpin koalisi belum memberikan komentar atas tuduhan bahwa koalisi mengebom sekolah yang menewaskan anak-anak kecil.
(Sindo-News/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar