Meski proses hukum atas Tersangka Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama masih berlangsung, Habib Rizieq Shihab dan Gerakan Pengawal Fatwa MUI tetap akan mengadakan aksi demo yang ketiga pada 2 Desember 2016. Demonstrasi ini rencananya digelar dengan shalat Jum’at bersama di sepanjang jalan Sudirman-MH Thamrin. Lalu apa pendapat aparat keamanan, dan sejumlah tokoh Islam soal ini?
“Sudahlah, kita sudah mengantarkan proses hukum,” kata KH. Ma’ruf Amien, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Tidak ada aksi lagi. Kita nonton, melihat, menyaksikan,” kata Ustadz Arifin Ilham, Pengasuh Ponpes Az Zikra, Sentul, Bogor.
“GNPF-MUI bukanlah merupakan bagian dari Dewan Pimpinan MUI,” kata Wasekjen MUI, Sholahuddin Al Ayyubi
“ Agendanya, semakin tidak jelas. Jika tuntutannya terkait dengan Ahok, bukankah sudah ditersangkakan, bahkan hari ini sudah dipriksa,” kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Qolil Qouma.
“PP Muhammadiyah meminta kepada umat Islam untuk berlapang hati menerima proses hukum tersebut, serta mengawal dengan seksama agar hukum tetap tegak dan pada proses selanjutnya di pengadilan,” kata Haedar Nasir, Ketua Umum Muhammadiyah
“Menurut saya, sebaiknya aksi itu tidak dilakukan lagi karena sebenarnya kalau di polisi kan sudah selesai, kemudian agar Ahok jadi tersangka sudah terpenuhi,” kata Mahfud MD, Ketua KAHMI.
“Kami akan melarang (Aksi 2 Desember), kalau melawan akan kita bubarkan,” kata Kapolri Tito Karnavian.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kita sudah jangan demo lagi,” kata Zulkifli Hasan, Ketua MPR.
“Saya kira lebih baik kita meredam emosi, mari kita melakukan anger management,” kata Romahurmuziy, Partai Persatuan Pembangunan.
“Jangan memperkeruh suasana lagi. Bagi serikat pekerja pun fokus saja pada isu terkait industri,” kata Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja.[]
(Detik-News/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar