Sekelompok pemuda berpakaian santri yang diduga dari Madura, Jawa Timur bermaksud akan mengikuti aksi massa pada 2 Desember. Hal tersebut tampak dari foto yang diunggah Fans Page 100 juta like dukungan untuk Ahok maju sebagai gubernur DKI 1 2017 pada 19 November 2016 dengan status: . Ini mau demo atau ngancam mau bunuh orang..??
Sebarkan agar segera ditindak lanjuti oleh aparat berwajib!
Postingan menyeramkan tersebut pada Senin (25/11) sekitar pukul 18.00 sudah diShare oleh 1.219 kali dibagikan, tak ayal menuai banyak kecaman dari nitizen, Pasalnya kelima pemuda Madura tersebut, empat diantaranya memegang clurit, senjata tajam mematikan khas pulau Madura.
Beberapa nitizen memandang sinis terhadap aksi kelima pemuda tersebut, karena dinilai provokatif dan tidak sesuai dengan tujuan aksi massa seperti yang disampaikan oleh para pimpinan ormas Islam. Dimana, aksi 2 Desember atau disebut 212, atau aksi bela Islam Jilid III.
Seperti diberitakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, TNI sebagai alat negara tidak akan mentolelir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa, provokasi, dengan politisasi SARA.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, menyikapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi massa islam akhir-akhir ini yang diduga ditunggangi oleh pihak lain sehingga aksi massa tersebut berpotensi anarkis dan menimbulkan kerusuhan massal di Jakarta hingga meluas ke pelosok tanah air.
"TNI akan menjadi gerakan terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Gatot dalam rekaman video yang diupload di YouTube belum lama ini.
Polri dan TNI mengakui telah menerima informasi adanya agenda tersembunyi yang mengarah kepada makar atau menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam aksi unjuk rasa pada 25 November nanti. Di mana kelompok itu akan menduduki gedung DPR dan MPR untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jika tujuan aksi unjuk rasa untuk melakukan makar, prajuritnya siap menindak tegas. Dikatakan Gatot persoalan makar bukan hanya urusan Polri tapi menjadi urusan TNI juga.
"Selanjutnya apabila yang dikatakan Kapolri, ada tindakan makar maka itu bukan urusan polisi saja tapi sudah urusan TNI." Tandasnya
(Swara-Nasional-Pos/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar