Juru bicara UBER mengatakan, perasaan kami tidak akan berubah, aturan pelarangan masuknya orang muslim ke Amerika yang dilakukan oleh Trump merupakan tindakan keliru dan jauh dari keadilan.
Shabestan News Agency, dilansir dari CNN, para CEO perusahaan IT besar mengecam kebijakan baru imigrasi yang dikeluarkan Donald Trump, Presiden Amerika terkait pelarangan masuknya orang muslim dari 6 negara-negara Islam ke Amerika.
Perusahaan-perusahaan besar ini menyatakan, kemungkinan kami akan mengambil tindakan hukum terkait kebijakan Trump ini.
Logan Green, salah seorang pendiri Lyft, dalam sebuah keterangannya kepada CNN mengatakan bahwa Lyft akan berdiri dengan tegas untuk menentang kebijakan tersebut.
Sebelumnya Logan Green dan relasinya melakukan pertemuan dengan Para pejabat Amerika Civil Liberties Union pada Rabu lalu, dalam pertemuan tersebut mereka membahas tentang bagaimanan cara mereka untuk bisa mendukung penuh atas upaya penentangan terhadap kebijakan Donald Trump tersebut.
Sementara itu, perusahaan UBER yang merupakan pesaing utama Lyft juga menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Trump tersebut.
Dalam sebuah penjelasannya, juru bicara UBER mengatakan, perasaan kami tidak akan berubah, aturan pelarangan masuknya orang muslim ke Amerika yang dilakukan oleh Trump merupakan tindakan keliru dan jauh dari keadilan.
Sementara itu, Brian Chesky yang merupakan pendiri Airbnb di halaman Twitternya menuliskan : pelarangan masuknya orang muslim dari 6 negara, pada awalnya adalah kekeliruan dan saat ini pun masih dalam kekeliruan.
(CNN/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar