Ketakutan para musuh adalah betahnya pemuda dengan pusat dan lembaga-lembaga agama. Oleh karena itu pada musuh menyebarkan fitnah melalui televisi, media sosial sehingga para pemuda menjadi skeptis terhadap pengetahuan agama.
Pimpinan Umum Wakaf dan Amal Iran, Hujjatul Islam wal Muslimin, Waliyyillah ‘Adili mengatakan bahwa diantara politik lembaganya adalah melawan segala bentuk penyimpangan. Sebab para musuh senantiasa berusaha menanam fitnah di dalam masyarakat Islam.
Hal itu dikatakannya pada acara perayaan pembukaan Muktamar Sayid Jalaluddin Ashraf al-Watani, di Aula Universitas Gilan, Iran, (7/3). Dijelaskan dia, tempat-tempat suci dan makam-makam para imam merupakan tempat mempekuat agama dan budaya. Karena itu, adanya infrastruktur budaya yang berdekatan dengan tempat-tempat suci ini sangat berpengaruh bagi masyarakat.
Dikatakan dia, negara bisa berperan memanfaatkan tempat-tempat suci sebagai tempat rujukan spiritual dan budaya masyarakat. Artinya. Hadirnya manusia pada hari-hari tertentu sepanjang tahun di tempat-tempat suci itu menunjukkan kewajiban untuk menaruh perhatian pada tempat tersebut.
‘Adili juga menjelaskan bahwa ketakutan para musuh adalah betahnya pemuda dengan pusat dan lembaga-lembaga agama. Oleh karena itu pada musuh menyebarkan fitnah melalui televisi, media sosial sehingga para pemuda menjadi skeptis terhadap pengetahuan agama.
Demi melawan berbagai penyimpangan, tambah dia, lembaganya dalam waktu tertentu sepanjang tahun juga mendirikan agenda-agenda budaya serta mengutus para muballigh guna memberi kesadaran bagi masyarakat.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar