Idris mengatakan, pembahasan medis dalam al-Quran telah terlupakan dan dengan melihat sejumlah ayat-ayat al-Quran, kita dapat menjadi pelopor dalam ilmu medis.
Menurut laporan IQNA, Abdul Malik Ahmad Idris, anggota dewan ilmiah universitas al-Qadarif Sudan, Senin (6/3) berbicara dengan topik Mengkaji tanaman obat dalam al-Quran, dalam konferensi internasional studi interdisipliner al-Quran.
Idris di awal ucapannya mengatakan, kami mengkaji sebagian tanaman obat-obatan yang dipaparkan dalam al-Quran. Tanaman-tanaman ini juga menjadi studi ilmiah kontemporer.
"Dalam al-Quran dipaparkan pelbagai jenis tanaman. Sebagian tanaman disebutkan dengan gamblang dan sebagian lainnya tidak ditegaskan dalam al-Quran, namun dipaparkan dalam hadis-hadis Nabawi,” imbuhnya.
Idris menegaskan, dengan mengkaji al-Quran dan penerapannya dengan riset-riset ilmiah, kaum muslim sekali lagi akan mampu menjadi perintis dalam medis. Hal ini dengan sendirinya dapat mengundang untuk memeluk agama Islam. Dengan demikian, banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menuturkan nama tanaman obat-obatan yang mengajak masyarakat untuk berfikir dan bersyukur.
Ia melanjutkan, tanaman memainkan peran mendasar dalam rantai makanan. Senyawa karbohidrat yang berasal dari tanaman diubah menjadi nutrisi manusia. Allah SWT menjadikan tanaman sebagai sumber nutrisi dan pengobatan dan hal ini diberitakan sejak 1400 tahun silam.
Pengajar Sudan ini menegaskan, dikarenakan lalai terhadap ayat-ayat al-Quran, kita melupakan pembahasan-pembahasan al-Quran yang terkait tanaman dan kita lebih memilih obat-obatan kimia, dimana kegagalannya sudah terbuktikan hari ini. Obat-obatan baru hanya mengobati rasa sakit khusus, dan menimbulkan banyak efek.
Idris di penghujung mengatakan, dalam al-Quran disebutkan bawang putih, bawang merah, pisang, delima, dan anggur. Tanaman terbagi menjadi dua, yang sebagiannya dituturkan tingkatan dan sebagian lainnya hanya nama saja. Hal ini menunjukkan al-Quran untuk pertama kalinya mengupas pembagian tanaman obat-obatan. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman yang tingkatannya disebutkan, mayoritas dipakai untuk pengobatan. Tanaman yang berkali-kali disebutkan dipakai untuk mengobati penyakit dan memiliki efek yang lebih bermanfaat.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar