Organisasi pembebasan Palestina lewat sebuah laporan bertepatan dengan hari perempuan mengumumkan, rezim Zionis sejak masa intifada ketiga bulan Oktober tahun 2016 sampai akhir bulan Februari lalu telah menahan 295 putri dan wanita Palestina.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs Palestina Maan News, Abdel Nasser Farwana, ketua divisi riset organisasi pembebasan Palestina yang memaparkan laporannya bertepatan hari perempuan sedunia (8 Maret) menambahkan, sejak dari awal tahun Masehi ini juga 33 wanita Palestina ditangkap oleh para penjajah Zionis.
Ia demikian juga mengumumkan, 14 ribu wanita Palestina sejak tahun 1967 sampai sekarang telah ditangkap dan sekarang ini 56 tawanan wanita, termasuk 16 wanita di bawah 18 tahun ditawan di penjara-penjara rezim Zionis.
Farwana menambahkan, para tawanan wanita mendapat beragam jenis penganiayaan dan penghinaan dan mereka mengalami sejumlah problem seperti penganiayaan fisik, penjara pribadi, tidak dapat dikunjungi anggota keluarga, ketidakpedulian medis, pemeriksaan pelecehan tangan dan gesper.
Dalam kelanjutan laporannya ia mengungkapkan, para tawanan wanita di dua penjara al-Damon dan Sharon dalam kondisi tawanan sukar, diantaranya minimnya sarana penghangat dan pendingin serta penjangaan yang ketat dalam memasukkan baju musim dingin dan sepatu-sepatu perempuan.
Menurut laporan tersebut, para tawanan wanita ini demikian juga dipenjara di sel-sel dekat penjara wanita Israel, yang memiliki kejahatan kriminal dan dengan suara teriakan, harus menahan kebisingan terus menerus dan juga cacian vulgar.
Farwana di penghujung mengatakan, banyak sekali para wanita yang dipenjara terserang pelbagai penyakit dan siksaan.
(Maan-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar