Diskriminasi Syi’ah Meluas di Bahrain


Lebih dari 65 persen yang berasal dari berbagai agama dan keyakinan di Bahrain menjadi sasaran diskriminasi kelompok intoleran.

Shabestan News Agency, Syaikh Meysam Salman, penanggung jawab kebebasan beragama di Bahrain, saat melakukan pidato pada pertemuan ke-34 Dewan Keamanan di Jenewa yang diadakan di lembaga kebebasan beragama di teluk Persia, ia mengatakan bahwa jika Al Khalifah tidak membuat dasar-dasar kewarganegaraan dalam memastikan kesetaraan untuk semua, dan diskriminasi berdasarkan ras, etnis dan mazhab tertentu, dan tidak membuka dialog untuk pengikut Syi’ah di negara tersebut maka krisis akan tetap ada.

Ia menambahkan, semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, tanpa ada diskriminasi mereka semua memiliki hak dan dukungan yang sama, namun sangat disayangkan bahwa terdapat diskriminasi di semua tingkatan, seperti ras, golongan dan mazhab, dan penerintah Bharain tidak melakukan apa-apa dan tidak ada program apapun untuk menindak diskiriminasi dan ketidak setaraan di negara ini.

Lebih dari 65 persen yang berasal dari berbagai agama dan keyakinan di Bahrain menjadi sasaran diskriminasi kelompok intoleran, jelasnya.

Perlu disebutkan, Sejak 14 Februari 2011, rakyat Bahrain bangkit melawan kediktatoran rezim Al Khalifa. Mereka berunjuk rasa damai untuk menuntut kebebasan, keadilan, penghapusan diskriminasi dan berdirinya pemerintahan pilihan rakyat.

Namun, tuntutan damai rakyat Bahrain itu disambut dengan kekerasan oleh rezim Al Khalifa. Dengan bantuan pasukan Arab Saudi, rezim ini menumpas para aktivis dan revolusioner Bahrain.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Rabu, 08 Maret 2017

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Diskriminasi Syi’ah Meluas di Bahrain. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : https://abnsnews.blogspot.com/2017/03/diskriminasi-syiah-meluas-di-bahrain.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS