Era Bersejarah Dalam Hubungan Olahraga Indonesia dengan Iran Sepanjang 2015


Menpora Imam Nahrawi bersama Menpora Republik Islam Iran Mahmoud Goudarzi pada tanggal 12 September 2015 telah menanda-tangani Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan. Penanda-tanganan tersebut berlangsung di kantor Kemenpora Iran di Teheran. Momen tersebut sangat penting, karena memungkinkan kedua negara dapat meningkatkan kerjasama yang lebih erat khususnya di bidang olahraga, mengingat kedua negara memilki keunggulan dan kelemahan masing-masing di bidang olahraga tetapi dilandasi kemiripan latar belakang sosial, budaya dan agama.

Kunjungan Menpora Imam Nahrawi ini merupakan respon tehadap undangan Pemerintah Iran sebagai tindak lanjut dari pertemuan Menpora Imam Nahrawi saat bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani ketika datang ke Jakarta dan kemudian ke Bandung untuk menghadiri peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di bulan April 2015. Ketika itu Menpora Imam Nahrawi dapat penugasan untuk menjemput dan mendampingi Presiden Iran, sebagaimana Menteri-menteri yang lain juga mendapat penugasan untuk menjemput dan mendampngi beberapa tamu kepala pemerintahan yang lain yang menghadiri peringatan Dasasila Bandung tersebut.

Dalam sambutannya, Menpora Iran sangat mengapresiasi adanya nota kesepahaman ini, karena Iran merasa ada beberapa cabang olahraga tertentu yang menjadi unggulan Iran dan dapat di-share kan pada Indonesia seperti gulat, angkat berat, karate, bola volley, sepakbola dan futsal. Demikian pula dengan Indonesia, yang menurut Menpora Iran, sesungguhnya Iran sangat berharap dapat belajar banyak dari Indonesia untuk cabang olahraga bulutangkis dan pencak silat. Dalam sambutan balasannya, Menpora Imam Nahrawi berharap nota kesepahaman tersebut dapat segera ditindak lanjuti dan bahkan lebih dari itu juga memungkinkan adanya pertukaran pemuda di antara kedua negara.

Seusai penanda-tanganan tetsebut, Menpora dengan didampingi Dubes RI di Iran Dian Wireng Jurit mengadakan kunjungan ke pusat pelatnas Iran yang dikelola oleh NOC (National Olympic Committe) Iran. Kunjungan tersebut memungkinkan Menpora Indonesia dapat mengetahui seberapa jauh Iran selalu intensif mempersiapkan pata atlet terbaiknya untuk sejumlah event internasional baik Olimpiade, Asian Games, Western Asian Games dan berbagai single event internasional lainnya. Setelah itu, Menpora berkunjung ke Federasi Pencak silat Iran dan kemudian juga ke Federasi Bulutamgkis Iran. Acara pertemuan tanggal 12 September 2015 tersebut diakhiri dengan pertemuan Menpora Indonesia dengan pimpinan 51 federasi olahraga seluruh Iran yang difasilitasi oleh Menpora Iran.

Beberapa hal yang menarik dari dari kerjasama ini adalah sebagai berikut:

1. Iran sangat berharap melalui MoU ini prestasi olahraga kedua negara di cabang-cabang olahraga. Hal tersebut tercermin dari ungkapan serius Menpora Iran usai penanda tanganan MoU, dan juga saat Menpora Indonesia bertemu dengan Ketua Federasi Pencak Silat Iran dan juga Ketua Federasi Bulutangkis Iran serta saat bertemu dengan forum rapat pimpinan 51 federasi olahraga se Iran.

2. Setelah sejumlah rangkaian pertemuan tersebut, Menpora Imam Nahrawi menyadari sepenuhnya bahwa ketergantungan peningkatan olahraga kedua negara perlu di tindak lanjut secara serius. Sebagai informasi, ada pelatih Indonesia yang sempat melatih di Iran yaitu Nova Armada dan Purwati serta Dian Ayu, namun kurun waktu 3 tahun terakhir ini kosong. Mereka tidak ingin berpaling ke Negara lain kecuali Indonesia. Demikian pula dengan silat, mereka ingin menjadi rumah kedua bagi silat setelah Indonesia.

3. Menpora Imam Nahrawi sangat berharap baik Menpora Iran maupun para pimpinan federasi olahraga dapat berjunjung ke Indonesia, karena Menpora Imam Nahrawi menilai penanda tanganan MoU dan keikut sertaan Menpora Imam Nahrawi yang diundang khusus dalam pertemuan para pimpinan federasi tersebut sangat bersejarah dan monumental sekali bagi kedua negara. Dan bahkan Menpora Imam Nahrawi diizinkan untuk turut memgikuti pertemuan mereka dalam beberapa sesi tertentu.

4. Saat meninjau prasarana olahraga NOC Iran di Teheran, Menpora diberi kesempatan meninjau seluruh fasilitas yang ada dan memang sangat lengkap, karena di tempat tersebut menjadi prasarana yang paling lengkap baik dari aspek fasilitas teknis, media dan sport science. Sesungguhnya prasarana kesehatan olahraganya tidak terlalu modern dibanding yang dimiliki Indonesia. Namun demikian, searah dengan dihapusnya sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat secara bertahap terhadap Iran usai penanda-tanganan 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Cina) plus Jerman serta Komisaris Tinggi Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa dengan Iran pada tanggal 14 Juli 2015 di Wina, maka Iran tentu akan memperoleh amunisi ekonomi yang kuat dan tentu akan berpengaruh pada kelengkapan prasarana olahraga yang lebih canggih. Dan itu berarti tantangan bagi Indonesia juga di Asian Games 2018.

Sebelumnya, pada tanggal 11 September 2015 malam, Menpora Imam Nahrawi mengadakan silaturahmi dengan sejumlah warga negara Indonesia di Wisma Dubes RI di Teheran. Acara tersebut difasilitasi oleh Dubes RI untuk Republik Islam Iran Dian Wireng Jurit. Acara silaturahmi ini sangat penting, karena memungkinkan Menpora dapat berinteraksi dengan sejumlah warga masyarakat Indonesia di Iran, dan bahkan beberapa di antaranya datang dari kota Qom yang kedatangannya difasilitasi oleh KBRI di Teheran. Beberapa hal penting yang disampaikan oleh Menpora adalah terkait dengan perkembangan aktual di Indonesia. Dijelaskan pula tentang kedatangan Menpora tersebut adalah dalam rangkaian kunjungan Menpora Indonesia kepada Menpora Iran pada tanggal 12 September 2015, karena pada tanggal itu Menpora akan menanda-tangani nota kesepahaman tentang kerjasama bidang kepemudaan dan olahraga antara Menpora Indonesia dengan Menpora Iran.

Saat interaksi dialog berlangsung, sejumlah pertanyaan sempat disampaikan kepada Menpora: mulai dari masalah pembekuan terhadap kegiatan keolahragaan PSSI, masalah bonus dan penghargaan untuk para atlet berprestasi, masalah kondisi GBK Senayan yang kurang terawat, hingga merembet juga pada masalah penyelesaian konflik di Sampang yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu. Menpora dengan sabar menanggapi sejumlah pertanyaan tersebut. Seusai acara di Teheran, Menpora akan melanjutkan perjalanan ke Turkmenistan guna menghadiri general assembly dimana Menpora akan menyampaikan progress report kesiapan Indonesia menjelang Asian Games tahun 2015.

(Liga-Santri-Nusantara/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Kamis, 18 Agustus 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Era Bersejarah Dalam Hubungan Olahraga Indonesia dengan Iran Sepanjang 2015. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/08/era-bersejarah-dalam-hubungan-olahraga.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS