Menteri Negara Bahrain mengancam warga Syiah Bahrain untuk membatasi ruang gerak mereka dalam melaksanakan ritual-ritual agama.
Hal ini disampaikan oleh Rasyid bin Abdullah Al Khalifah pada saat pertemuan dengan para tokoh politik dan anggota Parlemen Bahrain.
“Saya berjanji akan menekan warga Syiah dalam melaksanakan ritual-ritual mazhab mereka dan juga dalam kebebasan personal mereka,” ujar Rasyid.
Rasyid menuduh warga Syiah Bahrain sebagai pengkhianat negara. “Kebebasan agama warga Syiah akan lebih dibatasi. Pemerintah juga akan mengontrol supaya syiar-syiar Husaini tidak dijadikan alat politik. Pengontrolan ini akan dilakukan dengan cara menentukan hari, masa, tempat, dan para pengawas. Kami tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka memanfaatkan semua ini untuk menyulut kekacauan,” ujarnya.
Rasyid juga berencana untuk membentuk sebuah komite untuk mengawasi pemutaran dana dan bantuan-bantuan masyarakat yang dilakukan oleh person, lembaga, dan yayasan.
Rasyid menilai gerakan damai Syiah Bahrain yang menuntut demokrasi sebagai sebuah program teroris. Tuntutan ini telah terkontaminasi oleh kelicikan politik.
Tentu, ancaman Menteri Negara Bahrain ini bukanlah ancaman pertama. Pada tahun lalu, ia juga telah memberlakukan pembatasan terhadap ceramah-ceramah agama.
Revolusi Bahrain sudah bergulir dari sejak 2011 lalu. Akan tetapi, sayangnya, revolusi yang bergulir secara damai ini ditanggapi oleh penguasa Al Khalifah dengan aneka ragam kekerasan dan berbagai tuduhan tak senonoh.
(Al-Masallah/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar