Para pengacara di Afrika Selatan dengan menyampaikan pengaduan-pengaduan mereka kepada jaksa agung tertinggi di negeri itu menuntut agar Simon Peres ditangkap saat tiba di tanah air mereka.
Organisasi Para Pengacara Afrika Selatan melayngkan kritikan-kritikan terhadap Simon Peres dan menuntut agar ia segera ditangkap begitu tiba di negeri mereka.
Beritua tersebut ditayangkan oleh channel 2 televisi Rezim Zionis Israel. Menurut yang diberitakan, Simon Peres akan tiba di Afrika Selatan pada hari Kamis untuk menghadiri konfrensi minoritas kaum Yahudi di negeri itu.
Dalam berita itu juga dijelaskan bahwa pemerintah Israel sedang melakukan diplomasi dengan pemerintah Afrika Selatan agar penangkapan tersebut tidak dilakukan.
Sebagian alasan dalam kritikan-kritikan tersebut dikarenakan dukunan Peres terhadap perang Perancis dengan Al-Jazair, timbulnya krisis di Lebanon Selatan dengan sikap rasis Peres pada tahun-tahun 70-80.
Simon Peres adalah pimpinan tertinggi Rezim Zionis Israel ke-9. Ia termasuk penulis perjanjian Oslo tahun 1993. Pada tahun 1994 Peres bersama Ishaq Robin dan Yaser Arafat mendapatkan nobel perdamaian.
Di awal tahun 70-an Simon Peres menjabat dalam pemerintahan dan untuk kedua kalinya berkhidmat pada tahun 80-an bersama Ishaq Syamir. Setelah Ishaq Robin diteror pada tahun 90-an, ia aktif sebagai perdana menteri. Pada tanggal 15 Juni tahun 2007 Peres disumpah di majelis Knesset untuk dilantik sebagai presiden.
(Mishr-Al-Akhbariyah/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar