Masa depan Suriah berada di tangan negara ini sendiri. Pernyataan ini ditegaskan ketika serangan-serangan udara Moskow telah berhasil memusnahkan lebih dari 60 persen basis kelompok teroris Da‘isy.
Malah menurut pengakuan Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, Da‘isy sekarang ini telah berada dalam posisi lemah.
Jangan kita lupakan. Ada satu pemain lain yang bermain aktif di arena Suriah. Yaitu Iran. Kehadiran Hizbullah dan kelompok-kelompok pendukung Basyar Asad berjalan serasi dengan negara ini.
Selama ini terkesan bahwa Tehran dan Moskow memiliki sebuah ruang kontrol bersama untuk melawan Da‘isy. Akan tetapi, pertanyaan yang penting sekarang adalah apakah Kremlin dan Sa‘dabad memiliki pandangan yang sama berkenaan dengan masa depan politik Suriah?
“Mungkin” itulah jawaban singkat untuk pertanyaan tersebut.
Akan tetapi, mungkin tujuan-tujuan yang sedang dikejar oleh Iran dan Rusia di Suriah sangat berbeda. Dengan kemenangan-kemenangan yang berhasil digapai Rusia di arena Suriah akan mengembalikan negara ini ke posisi terunggul dunia seperti pernah terjadi pada masa Perang Dunia II.
Hanya saja, Iran tidak terlalu mengungkapkan pengaruh mereka di Timur Tengah. Sekarang, kondisi politik Suriah, Lebanon, dan malah Iraq sangat bergantung pada keputusan-keputusan Tehran. Padahal Rusia tidak memiliki pengaruh seperti ini. Tentu, tujuan Tehran di Suriah bisa mengantarkan Iran menggapai cita-cita aslinya di Timur Tengah.
(Al-Ahram/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar