Seorang pengajar Hauzah dan Universitas mengatakan bahwa kami melihat pada masa Imamah Imam Baqir as merupakan masa keemasan bagi pengikut Syiah, Imam baqir as menggunakan kesempatan yang telah diberikan Imam Sajad as dengan membawa tema-tema Islami yang berbeda yang membawa kehidupan baru bagi Islam.
Berkenaan dengan Imam Baqir as yang pada awal bulan rajab tahun 57 H dilahirkan di Madinah, Hujjatul Islam Muhammad Ridha Fawadiyan, pengajar Hauzah dan Universitas ini mengatakan, “Imam Sajad a.s lebih dari 30 tahun memimpin yang pada awal kepemimpinannya bertepatan dengan masa dimana Syiah mulai ditinggalkan, akan tetapi Imam Sajad as bertahun-tahun menyediakan tempat dan akses sehingga orang-orang dapat menerima otoritas keilmuan para Imam as.”
Imam Muhammad Baqir a.s dengan mengajarkan ajaran Islam yang murni memberikan kehidupan baru.
Seorang pakar pembahasan Mahdawiyat mengatakan, “Dikalangan Syiah, keilmuan Imam baqir sudah tidak diragukan lagi dan kita meyakini bahwa Imam as telah menggunakan waktunya untuk menyebarkan ilmu-ilmu Ahlul Bayt as dan saat ini kajian-kajian keilmuan beliau masih bisa kita saksikan hingga sekarang.”
Diantara 12 Imam Ma’shum as perawi hadist paling banyak meriwayatkan dari Imam Baqir as dan Imam Ja’far Shadiq as, tambahnya.
Penyimpangan pertama kali terjadi pada masa Imam Baqir a.s, Imam Baqir a.s setelah Imam Ja’far a.s yang paling banyak menjelaskan hadist tentang Mahdawiyat
Penulis kitab “Dari Husein Sampai Mahdi” menjelaskan, “Di antara riwayat-riwayat yang dinukil dari Imam Baqir as terdapat riwayat-riwayat tentang Mahdawiyat karena pada masa Imamah beliau pertama kalinya penyimpangan yang terjadi.”
“Paling banyak riwayat yang dinukil dari Imam Baqir as mengenai masalah Mahdawiyat ialah tentang Ma’rifat Imam Zaman af, keghaiban Imam Mahdi af, penantian, tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi af, dll,” tambah Hujjatul Islam Fawadiyan.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar