Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud melakukan kunjungan langka ke Mesir pada Jumat 8 April. Dalam kunjungan itu, Raja Salman mengumumkan tercapainya kesepakatan terkait dua pulau di Laut Merah dengan Negeri Piramida. Sayangnya, kesepakatan itu mendapat cibiran dari netizen Mesir.
Kairo setuju untuk menyerahkan kedaulatan Pulau Tiran dan Sanafir di Laut Merah kepada Arab Saudi dalam kesepakatan tersebut. Menurut keterangan juru bicara pemerintahan Mesir, kesepakatan tercapai setelah 11 ronde negosiasi oleh utusan dua negara yang dilakukan selama enam tahun lebih.
Penyerahan kedaulatan itu menjadi pemicu kemarahan sejumlah warga Mesir di sosial media. Mereka menilai penyerahan dua pulau itu sebagai tanda kelemahan negara. Mesir dinilai secara efektif telah menjual dua pulau tersebut kepada Arab Saudi.
Seperti diwartakan BBC, Senin (11/4/2016), satiris kenamaan Mesir, Bassem Youssef, mengolok-olok dengan mengatakan Presiden Abdul Fattah el Sisi tengah menjual pulau kepada penawar tertinggi. Lewat akun Twitter, ia mencibir aksi tersebut seperti halnya adegan yang lazim di pasar lelang.
Netizen lain berkomentar dengan tidak kalah pedasnya. Salah satu pengguna menyebut penyerahan dua pulau itu dapat menyebabkan hilangnya legitimasi kekuasaan Presiden el Sisi. Tindakan tersebut juga dinilai bertentangan dengan konstitusi Mesir.
Sementara, di pihak Arab Saudi, penyerahan Pulau Tiran dan Safir mendapat sambutan baik. “Sekarang saya berencana mengunjungi dua pulau kami di utara, Tiran dan Sanafir, pemandangan yang indah,” cuit akun @QG_7H dalam Twitter disertai dengan unggahan gambar pemandangan pulau.
(BBC/Oke-Zone/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar