Barack Obama mengatakan bahwa kesalahan terburuknya selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) adalah tidak adanya perencanaan yang matang setelah Presiden Libya Muammar Gaddafi dilengserkan pada 2011.
Koalisi pimpinan AS memang sukses menumbangkan pemimpin tirani Muammar Gaddafi, tapi mereka tidak mengantisipasi gejolak politik yang akan timbul setelah lengsernya Presiden Libya tersebut.
Dalam beberapa pekan ini, Obama telah beberapa kali berbicara mengenai Libya dan intervensi NATO.
Pada September 2015, Presiden AS itu juga mengkritik intervensi asing di Libya saat berpidato di depan Majelis Umum PBB.
Sebagaimana dikutip dari CNN, Senin (11/4/2016), Obama berpandangan bahwa intervensi NATO telah membuat Libya menjadi semakin amburadul dan bertambah kacau.
Meski demikian, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price berusaha meyakinkan bahwa aliansi Inggris dan AS masih tetap kuat untuk menstabilkan Libya.
Menurut Obama, NATO termasuk AS seharusnya dapat berbuat lebih banyak setelah melakukan intervensi di Libya.
(CNN/Oke-Zone/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar