Para delegasi menghadiri upacara pembukaan konferensi Liga Arab pada 25 Juli 2016 di Nouakchott, Mauritania. (Foto: AFP)
Teheran telah mengecam rezim Saudi untuk mendorong ke depan “kebijakan memecah belah” di pertemuan puncak Liga Arab baru-baru ini, mengatakan hasil dalam pertemuan tersebut memperlihatkan Riyadh telah gagal untuk mengumpulkan dukungan dalam menentang Iran.
“Sebuah pernyataan yang dikeluarkan secara terpisah oleh sebuah komite empat arah Liga Arab terhadap negara kami di sela-sela KTT baru-baru ini di Mauritania menunjukkan kegagalan Saudi dalam membangun konsensus,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi Kamis.
“Kementerian Luar Negeri Iran memonitor semua perkembangan dokumen dan tindakan dari negara-negara tertentu di KTT ini,” Qassemi menambahkan.
KTT Liga Arab terbaru dibuka di ibukota Mauritania, Nouakchott, pada hari Jumat, dengan hanya sedikit negara yang dari 22 negara anggota organisasi.
Forum ini dikatakan merupakan pertemuan yang paling buruk yang dihadiri oleh Liga Arab, yang sangat dipengaruhi oleh Arab Saudi ini.
Kurangnya partisipasi negara anggota menyebabkan pertemuan dipersingkat menjadi satu hari, dimana para analis katakan sebagai bukti tumbuhnya keretakan di antara negara-negara anggota organisasi yang berbasis di Kairo ini atas isu-isu regional.
Namun, laporan mengatakan selama forum, muncul inisiatif di antara mereka dengan rencana mendirikan pasukan gabungan untuk menghadapi “penyebarnya kekuatan Iran,” namun gagal mengumpulkan suara.
Pernyataan akhir KTT menolak apa yang disebut “gangguan urusan dalam negeri Arab oleh Iran.”
Qassemi selanjutnya memperingatkan “beberapa negara” yang terus mendukung “kebijakan memecah belah Saudi ” menekankan bahwa dukungan seperti itu tidak “akan memiliki tempat di masa depan, tetapi negara-negara ini juga justru akan mendapat tanggung jawab akibat kejahatan [Riyadh] seperti pembunuhan anak dan dukungan teror.”
Pejabat Iran itu lebih lanjut mengecam rezim Saudi karena memaksa negara-negara lain dalam mendukung pendekatan bermusuhan di Yaman, Suriah dan Bahrain.
Riyadh telah mengkhianati dunia Arab secara terbuka dengan membentuk aliansi bersama rezim Israel, kata pejabat Iran, menekankan bahwa kurangnya partisipasi dalam pertemuan puncak baru-baru ini merupakan hasil dari kebijakan Saudi itu sendiri.
(AFP/Mahdi-NewsBerbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar