Anas Urbaningrum Kembali Sindir SBY Terkait Kasus E-KTP. Pedas!


Di antara deretan nama tokoh ternama yang tercantum dalam berkas dakwaan yang akan dibacakan di Pengadilan Tipikor, hari ini, ada nama mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anas disebut-sebut ikut kecipratan uang hasil korupsi proyek pembuatan KTP elektronik.

Sejak awal, Anas mengaku sudah diingatkan rekannya bahwa sebentar lagi akan ada serangan baru.

"Ada teman yg menyampaikan : siap2 dapat serangan fitnah baru. Terkait dng kasus ektp, katanya nama saya juga tersebut di dalam bagian dakwaan. Entah apa persisnya. *abah," tulis Anas di akun Twitter-nya.

Anas menegaskan bahwa informasi yang kemudian masuk ke dalam berkas dakwaan tersebut tidak benar.

"Katanya disangkutkan dng aliran dana. Padahal, faktanya itu tidak ada!*abah," tulis Anas.

Anas menegaskan keterangan tokoh yang menyebutkan dirinya ikut kecipratan uang suap proyek e-KTP tidak kredibel. Anas menduga informasi tersebut pesanan dari pihak lain.

"Sejauh tentang saya, keterangan dari "orang itu" adalah refleksi dendam atau (mungkin) pesanan pihak lain. *abah," tulis Anas. "Bahkan banyak anak buahnya yg dipaksa untuk bikin keterangan bohong, demi menyudutkan saya. *abah."

Anas tidak menyebutkan siapa yang dimaksud pihak lain dan siapa ketua yang anak buanya dipaksa untuk membuat fitnah kepada Anas.

Anas kemudian menceritakan pengalaman kasus korupsi proyek Hambalang yang kini menjeratnya.

"Dulu, pada apa yg disebut sbg "kasus Hambalang", betapa banyak "orang itu" bikin cerita fiksi yg dikarang2. *abah," tulis Anas.

Anas berharap agar sekarang jangan lagi membuat fitnah karena sudah tidak ada gunanya.

"Hukum alam bilang : setiap butir fitnah akan kembali kepada pelakunya. Kapan, itu hanya soal waktu. Apalagi daya rusak fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Itu firman Gusti Allah, bukan kata orang. *abah," tulis Anas.

Anas mengingatkan tidak baik menggunakan fitnah untuk tujuan apapun, apalagi untuk penegakan hukum dan keadilan.

"Keterangan yg tdk benar (fitnah), berdasarkan dendam atau (mungkin) pesanan, jelas tidak layak. Tidak ada perihal baik, termasuk hukum dan keadilan yg bisa tegak di atas pondasi fitnah. *abah," tulis Anas.

Anas mengatakan lebih baik untuk makin selektif dan penuh verifikasi secara teliti atas setiap keterangan dari siapapun juga. Dengan demikian, semuanya betul-betul berbasis fakta yang benar atau bukan cerita sepihak dan apalagi imajiner.

Jika semua berbasis fakta, kata dia, proses dan hasil penegakan hukum dan keadilan bisa jernih dan lurus.

Anas menekankan sangat mendukung penegakan supremasi hukum. Sebab, setiap orang berhak mendapatkan keadilan serta wajib berjuang melawan fitnah dan kedzoliman.

"Kata Qur'an : "to save one life is to save all of humanity". Makna lainnya : "zalim kpd satu orang sesungguhnya sama dng zalim kpd seluruh umat manusia." Buah dari benar atau fitnah, adil atau zalim, kelak akan menyertai kita di alam keabadian. Mari kita renungkan. *abah," tulis Anas.




(Suara/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Kamis, 09 Maret 2017

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Anas Urbaningrum Kembali Sindir SBY Terkait Kasus E-KTP. Pedas!. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2017/03/anas-urbaningrum-kembali-sindir-sby.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS