Habib Luthfi saat memberikan ceramah di acara Maulud Nabi dan Haul Kiai Anwar bin Kiai Munawar ke-27 di Kelurahan Kaligangsa Kulon, Brebes, Kamis malam 11 Februari 2016 (Foto: NU Online)
Rais Aam Jamiyah Ahluth Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) PBNU Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya atau lebih dikenal dengan Habib Lutfi menyerukan agar umat Islam menguatkan lita‘arafu (saling kenal mengenal) untuk menangkal gerakan radikal. Namun tidak hanya kenal mengenal dalam artian secara lahiriah tetapi juga suasana kebatinannya.
Hal tersebut disampaikan Habib Luthfi pada peringatan Maulud Nabi dan Haul Kiai Anwar bin Kiai Munawar ke-27 di Kelurahan Kaligangsa Kulon, Brebes, Kamis malam 11 Februari 2016.
Menurut Habib, pelaku teror membabi buta karena tidak mengenal dari mana dia dilahirkan dan hidup di daerah mana serta manfaat apa yang bisa dicurahkan untuk kemaslahatan umat. Keinginan kuat untuk menguasai dunia dengan dalih agama menjadikan mereka kalaf dan tidak santun dalam melakukan ‘dakwah’ versi mereka.
Berbeda jauh dengan misi yang diemban para Walisongo, mereka mampu mengislamkan rakyat tanah Jawa dengan saling kenal mengenal. Mengenal kebudayaan, mengenal tradisi dan kebiasaan orang orang jawa dengan mengakulturasikan pesan-pesan Islam ke dalamnya. Penokohan pewayangan misalnya, mengispirasi tentang jatidiri, sifat kebaikan, jiwa mandiri, ketegasan dan kepiawaian berdiplomasi.
Habib juga mengiritisi jajaran pemangku kebijakan yang masih kurang turun ke bawah. Berbagai keluhan dan permasalahan masyarakat belum terakomodir dengan baik. Kekuatan fungsi intelegen juga belum dilakukan secara maksimal dalam merangkul rakyat dan memenuhi keinginanya. “Sehingga ana godong obah weruh (ada daun bergerak pun tahu),” ungkap Habib.
Sekda Brebes H Emastoni Ezam yang mewakili Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengajak kepada masyarakat untuk meniru akhlak Nabi Muhammad SAW. Pengejawatan akhlak Kanjeng Nabi akan membawa perubahan lahir dan batin dalam pembangunan daerah. Di samping itu, diimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan berbagai ajakan yang menggiurkan sementara akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Seperti yang dilakukan oleh Gafatar, dengan balutan peningkatan ekonomi ternyata menyelipkan ajaran yang menyesatkan umat,” katanya.
Ketua Panitia Letkol Inf Efdal Nazra menjelaskan, pengajian Maulid Nabi digelar sebagai upaya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Selain itu, untuk menjalin silaturahmi antara ulama, umara dan umat dalam rangka membangun bangsa dan Negara. “Dengan kekuatan yang maksimal antara ulama, umara dan umat, NKRI akan tetap tegak berdiri,” ujar Efdal Nazra yang juga Dandim 0713/Brebes.
Turut memberikan tausiyah Habib Ali Zaenal Abidin yang juga mantan Walikota Tegal. Selain ribuan pengunjung yang tumpah ruah memenuhi pelataran Masjid Al Munawar juga terlihat ratusan TNI, Polisi dan Banser dengan pakaian kebesaran mereka turut mengunjungi pengajian.
(NU-Online/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar