Polisi AS, menghadapi serangan massa (Foto: Islam-Times)
Pembunuhan gaya-serangan terhadap pasukan polisi AS telah meningkat 300 persen sejak tahun lalu, kata Dana Memorial Petugas Penegakan Hukum Nasional (NLEOMF).
Laporan kelompok itu pada Sabtu (30/7) memperingatkan situasi dengan mengacu pada angka 300 persen, sama saja dengan 14 petugas polisi tewas dalam penyergapan di saat bertugas sejak awal 2016.
"Empat belas petugas ditembak dan dibunuh dalam penyergapan, tujuh perwira tewas ketika menghentikan orang yang mencurigakan dan lima petugas tewas saat mengeksekusi taktis penangkapan atau surat perintah berisiko tinggi," tulis laporan. "Yang dikhawatirkan, pembunuhan gaya-penyergapan aparat penegak hukum telah secara dramatis meningkat lebih dari 300 persen dari periode yang sama tahun 2015,"
Kelompok ini juga merilis angka lainnya dalam kaitannya dengan pembunuhan polisi.
"Senjata api terkait (32) kematian melonjak 78 persen pada semester pertama tahun ini dari 18 pada periode yang sama tahun lalu," tambahnya.
Fakta yang menarik dalam laporan itu bahwa dari 32 petugas, 13 berasal dari Texas dan tujuh dari Louisiana.
insiden terkait lalu lintas, namun, tampaknya pada mengalami penurunan dengan 24 kematian yang tercatat sejak Januari, yang menunjukkan 17-persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.
Sementara itu jumlah mereka yang tewas atau terluka oleh polisi AS muncul secara signifikan lebih tinggi dimanai "pada hari biasa, tiga orang meninggal dan 150 orang dirawat di rumah sakit karena mereka dilukai oleh polisi," kata Ted Miller dengan Institut Pasifik untuk Penelitian dan Evaluasi, yang studi menemukan bahwa sekitar 55.400 orang tewas atau terluka oleh polisi pada tahun 2012.
Sentimen anti-polisi memuncak di Amerika Serikat bulan ini setelah penembakan maut Alton Sterling dan Philando Castile, dua orang Amerika Afrika yang kehilangan nyawa mereka di tangan polisi AS dalam insiden terpisah di negara bagian AS dari Minnesota dan Louisiana.
Protes besar-besaran yang kemudian diadakan di seluruh negeri oleh aktivis Black Lives Matter, marah setelah dirilis video yang menunjukkan kematian mereka.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar