Dalam pemerintahan-pemerintahan non-Islam, terkadang individu berkorban untuk masyarakat, dan terkadang juga masyarakat yang berkorban unutk individu. Dan hasilnya di antara keduanya ada hak yang terabaikan, namun, pada masa kemunculan Imam Mahdi afs kedua hak tersebut akan terjaga.
Ketua pelaksana lembaga penelitian Imam Khomeini ra, Hujjatul Islam Mahmud Rajabi menjelaskan bahwa perbedaan antara HAM Islami dan HAM yang dicanangkan Barat dimulai dari sini, dimana dari antropologi Barat dan Islam juga terdapat perbedaan signifikan, HAM miliki barat menganggap manusia hanya sebagai bentuk fisik saja dan mereka tidak meyakini tentang Ruh Mujarradi yang diyakini Islam. Seorang manusia yang lalai akan kebutuhan-kebutuhan ruhani dan transendennya maka di saat yang sama terdapat bentuk determinisme dalam dirinya, di antaranya determinisme sosial, historis dan lainnya.
Dalam pemerintahan-pemerintahan non-Islam, terkadang individu berkorban untuk masyarakat, dan terkadang juga masyarakat yang berkorban unutk individu. Dan hasilnya di antara keduanya ada hak yang terabaikan, namun, pada masa kemunculan Imam Mahdi afs kedua hak tersebut akan terjaga.
Saat masa kemunculan Imam Zaman afs kedua hak tersebut dianggap sama, sebagai contoh jika ada seseorang karena tidak memperhatikan peraturan lalu lintas kemudian ia melintas di jalan raya dan kemudian ia tewas maka dalam hal ini tidak bisa diprotes kenapa ia bisa terbunuh? Karena jika demikian adanya, yakni seseorang bebas ingin melakukan apa yang ia inginkan pada hakikatnya ada Hak masyarakat yang terabaikan.
Hak asasi manusia pada masa zuhurnya Imam afs adalah sebuah hak yang dari segi material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi, dan kebahagiaan antara individu dan masyarakat akan dijelaskan sekaligus, pungkas Hujjatul Islam Mahmud Rajabi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar