Muhammadiyah: Sedekah Menggunakan Uang Bukan Menggunakan Senyuman

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman MKes

Kader Muhammadiyah diharapkan selain menjadi aktor dalam perubahan yang berkemajuan juga menjadi aktor di bidang ahli sedekah. Karena sedekah selain mampu membuat pihak lain tersenyum juga membersihkan harta.

Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman MKes dalam Tabligh Akbar dan Halal bi Halal Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu, 31 Juli 2016.

“Jangan hanya mau bersedekah dengan senyuman. Sebab dulu Rasulullah SAW bersabda seperti itu di hadapan orang miskin yang tidak bisa bersedekah dengan harta,” urai Agus di hadapan 2.500 warga Muhammadiyah Kota Malang.

Menurut Agus, bagi yang mampu sedekahnya menggunkan uang, bukan menggunakan senyuman. Sedekahnya orang mampu itu membuat orang miskin tersenyum dengan memberikan uang. “Hal itu merupakan ajaran teologi Al Maun yang diajarkan Muhammadiyah,” jelasnya.

Ia mengibarat harta yang tidak disedekahkan itu seperti air yang tidak mengalir yang mengeluarkan bau busuk. “Kalau airnya mengalir kan tidak bau karena mengalir. Sama dengan harta, kalau hartanya tidak dialirkan, maka Allah juga tidak segan mengalirkan hartanya itu,” terang Agus.

Agus juga mengajak warga Muhammadiyah rajin mengaji karena dari kelahirannya yang melakukan gebrakan dalam bidang pendidikan, tidak lepas dari mengaji. “Maka dari itu sampai kapanpun warga Muhammadiyah harus terus mengaji,” ajaknya.

Umat Islam, kata Agus yang sedang dilanda krisis multidimensi, perlu kader Muhammadiyah yang tidak lepas dari mengaji karena hal itu mampu menjernihkan hati sehingga terhindar dari perbuatan yang merugikan diri dan pihak lain.

Menurut Agus, dalam dunia dakwah ada enam pondasi yang perlu diamalkan yaitu, tauhid, memahami Al Quran dan Sunnah secara mendalam, melembagakan amal salih yang fungsional dan solutif, berorientasi kekinia dan masa depan, bersikap toleran, moderat dan bekerjasama.

“Dalam berdakwah tidak sembarang dakwah, ada tiga hal yang perlu dituju dalam dakwah pencerahan, yaitu, membebaskan, memberdayakan, dan memajukan,” tutupnya.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)