Brigade Al Khansa ISIS. (Foto: Merdeka.com)
Salah satu pemimpin kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan setiapmilitan wajib memiliki budak wanita sebagai pemuas nafsu. Dia mengatakan wanita budak yang sudah diperkosa 10 militan sudah resmi jadi muslimah. Korban perbudakan paling banyak menimpa perempuan etnis Yazidi yang dianggap kafir.
Syeikh Baba, salah satu tokoh masyarakat Yazidi, membenarkan banyak anggota keluarga mereka yang perempuan diculik untuk dijadikan korban pemuas nafsu para militan.
"Mereka (militan ISIS) mengambil wanita-wanita kami, rumah kami, dan keluarga kami. Mereka bahkan melakukan kekerasan terhadap wanita," ucap Syeikh Baba seperti dilansir dari laman express.co.uk, Rabu (20/1).
Seorang korban yang berhasil kabur mengatakan para militan akan memaksa para budak masuk Islam setelah memperkosanya. Kabarnya, ada imbauan tertulis dari pimpinan khilafah.
"Siapapun yang tidak masuk Islam, mereka akan membunuh yang pria, dan menikahi wanitanya. Mereka akan menciptakan perang. Mereka bahkan membuat peraturan, dimana seorang wanita non-Islam otomatis akan menjadi muslimah jika 10 militan memperkosanya," kata salah satu bekas budak ISIS yang dirahasiakan namanya. Perempuan etnis Yazidi ini telahdiperkosa oleh 11 orang militan saat diculik dari desanya tahun lalu.
ISIS membenarkan praktik perbudakan tersebut seperti tertulis dalam majalah internal mereka, Dabiq. Mereka melakukannya karena orang Yazidi adalah pemeluk Nasrani.
"Perbudakan pada keluarga dari para kafir ini, dan mengambil wanita mereka sebagai selir kami merupakan aspek yang benar dari Syariah. Jika ada orang yang pura-pura dan menolak, meeka menyangkal atau mengejek ayat-ayat Al Qur'an dan riwayat Nabi," tulis majalah Dabiq.
Menurut laporan PBB, diperkirakan sebanyak 3.500 orang ditahan sebagai budak di Irak oleh para militan ISIS.
(Express/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar