Dalam sebuah laporan resmi, Badan Energi Antom Internasional (IAEA) mengakui Iran masih komitmen terhadap seluruh janji yang tertuang dalam kesepakatan nuklir.
Bersamaan dengan laporan IAEA tentang komitmen Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri Amerika juga mengeluarkan pernyataan yang positif tentang aktifitas nuklir Iran.
Dalam laporan IAEA tersebut ditegaskan, sesuai kesepakatan, Iran masih tetap memelihara angka seluruh cadangan uranium dengan tingkat pengayaan rendah dalam jumlah kurang dari 300 kilogram. Tehran juga masih memelihar pembatasan-pembatasan yang telah disepakati sehubungan dengan cadangan air berta.
Dua bahan ini memiliki urgensi tinggi karena memiliki fungsi sentral dalam pembuatan bom nuklir.
IAEA adalah pihak yang bertanggung jawab melakukan kontrol teknis terhadap kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara anggota 5+1.
Laporan resmi Yukiya Amano tentang aktifitas nuklir Iran telah disebarluaskan di Vienna. Sesuai tradisi kerja IAEA, laporan Sekjen IAEA dibuat 10 atau 7 hari sebelum sidang musiman Dewan Gubernur IAEA diselenggarakan dan ditelaah oleh negara-negara anggota.
Sidang mendatang Dewan Gubernur IAEA akan diselenggarakan pada tanggal 19 September selama lima hari di markas IAEA di Vienna.
Sekalipun juru bicara Kemenlu Amerika mengakui komitmen Iran terhadap kesepakatan nuklir, Washington masih menegaskan bahwa tindakan Tehran di Timur Tengah masih layak dikhawatirkan.
Mark Toner, wakil juru bicara Kemenlu Amerika, dalam sebuah jumpa pers pada hari Kamis kemarin, menyatakan bahwa tindakan Iran di Timur Tengah masih berbahaya, dan setelah kesepakatan nuklir pun tindakan ini belum berubah.
(IAEA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar