“Saya telah menolak banyak usulan untuk melarikan diri dari Suriah yang sedang diterpa perang ini.”
Begitu pengakuan wanita nomor satu Suriah dalam wawancara dengan Russia 24 kemarin.
Menurut pengakuan Asma, seperti dirilis Kantor Berita Prancis, usulan-usulan untuk melarikan diri dari Suriah tersebut bukan hanya untuk dirinya. Para pemberi usul malah siap memfasilitasi pelarian Asma bersama seluruh anaknya.
Pernyataan-pernyataan wanita nomor satu Suriah ini merupakan bagian pertama dari wawancara Asma dengan media-media internasional pada tahun 2011 lalu dari sejak Suriah diterpa perang internal.
“Saya sama sekali tidak pernah memikirkan untuk berada di negara lain. Saya telah menerima banyak usulan untuk meninggalkan Suriah. Akan tetapi, saya tolak semua usulan itu,” tutur Asma.
Menurut pengakuan Asma, usulan-usulan tersebut meliput jaminan keamanan dan dukungan penuh terhadap seluruh anaknya. Bahkan sebagian usulan menjanjikan jaminan finansial bagi mereka.
“Seluruh usulan ini tidak menunjukkan kedermawanan mereka. Mereka tidak mengkhawatirkan jiwa saya dan anak-anak saya. Mereka sedang berusaha untuk membasmi raya percaya rakyat Suriah terhadap presiden mereka,” tutur Asma.
Wanita nomor satu Suriah ini juga menyinggung kondisi kota Aleppo yang sekarang masih berada dalam kepungan para pemberontak. Menurutnya, negara-negara Barat telah menutup mata terhadap kondisi Aleppo dan penderitaan yang sedang dialami oleh warga Aleppo. “Mereka berusaha untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kawasan yang dihadiri oleh kelompok pemerontak bersenjata sangat mengenaskan,” ujarnya.
“Semua ini mereka lakukan hanya supaya bisa menggapai tujuan dan kepentingan diri mereka di Suriah,” tandas Asma.
(AFP/Rusia-24/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar