Perwalian Haram Suci Razavi di hadapan keluarga-keluarga syuhada pembela Haram Suci yang memperingati kesyahidan tiga komandan Brigade Fatimiyun dan 46 syahid operasi-operasi bulan Haram dan Safar, menilai kesadaran dan kesabaran sebagai dua faktor penting untuk meraih kesuksesan dan kemenangan bagi bangsa-bangsa Muslim.
Astan News melaporkan, anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran dalam acara yang digelar Jumat (21/10) di gedung olahraga Syuhada Pembela Haram Suci kota Mashhad, menyebut kesadaran dan kesabaran sebagai dua faktor penting bagi kemenangan umat Islam dalam menghadapi musuh, masalah dan kesulitan-kesulitan hidup saat ini.
Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, tanpa peningkatan kesadaran dan kesabaran di jalan Tuhan, kesuksesan dan kemenangan bagi umat Islam tidak akan pernah diperoleh.
Raisi juga mengutip kalimat Imam Ali as yang mengatakan, “La yahmilu hadza Al Alam illa Al Bashar wa Al Shabr” dan menuturkan, kesabaran dan kesadaran adalah dua faktor penting untuk menjaga keberhasilan dan kemenangan sebuah bangsa, dan di setiap arena dimana terdapat kesabaran dan kesadaran, kita selalu menyaksikan kemenangan Islam dan kekalahan kubu imperialis.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan, mengatakan bahwa manusia selalu diuji oleh Tuhan dan menurutnya, seluruh wali Allah Swt selalu mendapat ujian dari-Nya.
“Setiap Nabi selalu mendapat ujian berat dari Allah Swt dan karena mampu melewati ujian-ujian tersebut, mereka mencapai kedudukan spiritual yang tinggi,” ujarnya.
Menurut Ayatullah Raisi, Nabi Muhammad Saw sepanjang hidupnya selalu mendapat ujian, sehingga pernah bersabda ‘tidak ada seorang Nabi pun yang mendapat gangguan dan siksaan seperti yang aku dapatkan’.
Ayatullah Raisi menambahkan, ditimpa bencana dan ujian-ujian Ilahi, adalah falsafah penciptaan manusia dan jika manusia dalam bencana-bencana itu melupakan kepentingan-kepentingannya dan hanya melangkah untuk agama, Al Quran dan nilai-nilai Ilahi, maka ia akan mencapai kedudukan yang patut dipuji.
Ia juga menyinggung kesulitan dan masalah-masalah yang dihadapi Imam Ali as dan Sayidah Fatimah Zahra untuk menjaga Islam dan menuturkan, seluruh Imam Maksum as, melangkah untuk menjaga Islam dan Wilayah, dan di jalan ini mereka mendapat banyak ujian.
Perwalian Haram Suci Razavi selanjutnya menyinggung peristiwa setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw dan menerangkan, setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw, orang-orang yang memandang cahaya Fatimah Zahra dan Ahlul Bait as, terhidayahi.
Raisi menganggap rasa syukur wali-wali Allah karena mendapat ujian adalah bentuk syukur terbaik dan melemparkan pertanyaan apa ujian Ilahi itu ?
Ia menjelaskan, kecenderungan untuk menjaga agama, menjalankan amr makruf nahyi munkar, menegakkan keadilan, memerangi penindas dan penjajah, membela kaum tertindas dan yang lainnya, merupakan ujian dan kegelisahan para wali Allah.
Sayid Ebrahiam Raisi juga menyinggung kalimat “Allahuma lakal hamdu ala ma jara bihi qadhauka fi auliaika” dan menuturkan, syukur dalam kalimat ini yang dikhususkan untuk ujian-ujian yang diberikan kepada para wali Allah dan bagi seorang pejalan menuju Tuhan (salik ilallah), merupakan bentuk ujian terbaik, seperti malam Asyura ketika para sahabat Imam Hussein as tidak memikirkan apapun selain beliau.
Perwalian Haram Suci Razavi di bagian lain pidatonya menyebut kelompok teroris Daesh dan Al Qaeda diciptakan oleh rezim Zionis Israel untuk memecah belah umat Islam dan memukul masyarakat Islam. Menurutnya, Amerika Serikat dan Israel menunggangi kebodohan Daesh dan memanfaatkan kelompok teroris itu untuk meraih tujuan-tujuannya.
“Al Qaeda dan Daesh adalah ciptaan Israel untuk memecah belah masyarakat Muslim dan mendapat dukungan serius dari kubu imperialis,” imbuhnya.
Raisi melanjutkan, jika tidak ada para mujahid pembela Haram Suci dan perlawanan Brigade Fatimiyun serta Haidariyun untuk menjaga batas-batas agama dan nilai-nilai Ilahi, dan jika tidak ada benteng-benteng Islam di Irak dan Suriah, maka sekarang kita harus memerangi Daesh di kota-kota Iran.
Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu mengungkapkan, darah syuhada membawa dampak dan berkah yang banyak, dan jika hari ini negara kita Iran berada dalam kesadaran dan keamanan serta kebangkitan-kebangkitan Islam terjadi di negara-negara Muslim, itu berkat darah syuhada Asyura.
Perwalian Haram Suci Razavi di akhir acara, menyinggung peristiwa-peristiwa terbaru di Yaman dan mengatakan, darah syuhada menyebabkan tercerabutnya kebodohan dan kebangkitan, sebagaimana yangkita saksikan, rakyat Yaman tanpa pasukan dan persenjataan memadai, berdiri melawan militer Arab Saudi.
Pembacaan doa Nudbah dan lantunan syair-syair Ahlul Bait as adalah acara lain dalam rangkain acara pertemuan dengan keluarga-keluarga syuhada pembela Haram Suci.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar