Avigdor Lieberman, Menhan Zionis Israel.
Entitas Zionis telah meminta Rusia untuk tidak menandatangani kontrak besar senjata canggih yang akan dikirim ke Iran, meskipun, Moskow kemungkinan akan bertindak sesuai dengan kepentingan sendiri, media lokal melaporkan Rabu (16/11) mengutip Menteri Pertahanan Zionis Avigdor Lieberman.
Menurut Lieberman, masalah ini diangkat, khususnya, selama kunjungan terakhir Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ke Wilayah Pendudukan.
Awal pekan ini, ketua komite pertahanan majelis tinggi Rusia, Viktor Ozerov mengatakan bahwa Rusia dan Iran sedang dalam pembicaraan untuk pasokan senjata dan perangkat keras militer senilai $ 10 milyar, termasuk T-90 tank, sistem artileri, pesawat dan helikopter.
"Jelas, ini tidak akan menyenangkan kami. Pada saat yang sama, Rusia tidak meminta pendapat kami. Kami berbicara dan mencoba memahami [posisi kami atas penjualan senjata ke Iran], meskipun, setelah semua, setiap negara bertindak sesuai dengan kepentingannya. Rusia dalam kesulitan keuangan dan beroperasi sesuai dengan kepentingan sendiri," kata Lieberman pada wartawan, seperti dikutip surat kabar Haaretz.
Pada bulan Oktober, Duta Besar Iran untuk Rusia Mehdi Sanaei mengatakan Tehean sedang mencari cara untuk memperluas ruang lingkup kerja sama pertahanan dengan Moskow, bahkan di daerah yang memerlukan koordinasi dengan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan memerlukan resolusi.
(Haaretz/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar