Seorang Imam harus suci dan terjaga dari dosa, selain itu Imam juga harus memiliki ilmu laduni, makshum, tidak melakukan dosa sekecil apapun, meski hanya terlintas dalam benak sekalipun.
Mengenai hadits “barang siapa yang mati tanpa mengenal Imam Zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”, salah seorang peneliti budaya dan pemikiran Islam, Hujjatul Islam Abbas Khadamian menjelaskan bahwa ucapan Rasulullah saww tergantung dengan karakter dan kepribadian manusia itu sendiri.
Karena karakter dan jalan kehidupan manusia ada konsekuensinya yang dapat menyulitkan manusia supaya di samping pemahaman kemanusiaannya, ia juga dapat memahami pemahaman malakuti dan mengenal Ilahi dengan jalan Imam Makshum as.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Abbas Khadamian menjelaskan bahwa manusia pada zaman sekarang semakin ke sini, mereka semakin picik, serakah dan penuh dengan formalitas, dan mereka semakin bergerak ke arah masa Jahiliyah sebelum Islam, hal ini menunjukan bahwa manusia di samping membutuhkan ilmu dan pengetahuan mereka juga membutuhkan makrifat dan mengenal Imamnya.
Selain itu, manusia saat ini mereka menjadikan wali-walinya bukan dari orang-orang yang dapat memberikan cahaya hidayahnya, akan tetapi mereka mengambil orang-orang zhalim dan sesat sebagai Imam mereka.
Berbagai konflik dan krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini bukti dari tidak mengenal Imam yang bercahaya tersebut.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah saww bahwa seorang Imam harus suci dan terjaga dari dosa, selain itu Imam juga harus memiliki ilmu laduni, makshum, tidak melakukan dosa sekecil apapun, meski hanya terlintas dalam benak sekalipun, pungkas Hujjatul Islam Abbas Khadamian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar