Ratusan warga di Iraq dan juga di kota Kweta Pakistan berunjuk rasa memprotes eksekusi Syaikh Nimr oleh rezim Al-Sa'ud.
Ratusan warga Iraq di berbagai kota termasuk Karbala dan Kut berunjuk rasa mengecam eksekusi hukuman mati yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap Syaikh Nimr.
Warga Iraq menuntut agar kedutaan Arab Saudi di Iraq juga ditutup. Mereka Arab Saudi diadili karena kejahatan-kejahatan yang dilakukannya selama ini.
Sayid Abdul Mahdi seorang aktivis HAM di Iraq mengatakan, "Kami hari ini turun ke jalanan untuk mengkutuk kejahatan yang dilakukan oleh rezim Al-Sa'ud terhadap Syaikh Nimr Baqir Al-Nimr. Kami meminta lembaga-lembaga HAM dan juga PBB untuk berbuat sesuatu untuk umat Islam Syiah yang terancam berbagai bahaya."
Munir Kamar salah seorang tokoh setempat dan aktivis yang turut hadir dalam unjuk rasa tersebut mengatakan, "Ratusan orang termasuk para pembesar dan ulama hadir dalam unjuk rasa ini. Kami menuntut pemerintah Iraq agar bersikap tegas dan berani terhadap Arab Saudi."
Ia menambahkan, "Protes kami tidak ada kaitannya dengan isu sekte atau apapun, kami bersama-sama memprotes ketidak adilan dan mendukung para syuhada yang memperjuangkan kebebasan dan perlawanan terhadap tirani."
Begitu juga ratusan warga Kweta di Pakistan turut berunjuk rasa mengecam tindakan rezim Al-Sa'ud yang sewena-wena. Masa bergerak dari Masjid Wali Ashr hingga perempata Syuhada kota Kweta.
Unjuk rasa besar-besaran tersebut digerakkan oleh Dewan Syura Persatuan Umat Islam Pakistan. Ratusan aktivis dan pecinta Ahlul Bait di Kweta ikut serta dalam aksi tersebut.
Haidar Al-Ibadi, Perdana Menteri Iraq juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keadaan Arab Saudi dan berkata, "Membungkam mulut dan memenggal kepala orang-orang yang berbeda pendapat bukanlah cara yang tepat, justru bakal melahirkan konflik dan kekacauan."
(Al-Masalah/Al-Sumaria/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar