Kementerian Luar Negeri Iraq melancarkan protes keras terhadap deklarasi Istanbul yang memasukkan sebuah pasal anti Hizbullah Lebanon dalam penutupan sidang OKI hari ini.
Ahmad Jamal, juru bicara Kemenlu Iraq, dalam sebuah wawancara dengan Sumeriah News menegaskan protes lantaran deklarasi tersebut menuduh Hizbullah mendukung gerakan teroris.
Iran, Lebanon, dan Aljazair juga menyatakan keberatan atas pasal tersebut.
“Lembaga internasional seperti OKI harus bisa membangun persatuan di kalangan negara-negara Islam, bukan malah menjadi ajang untuk melontarkan tema-tema semacam ini,” ujar Jamal.
Aliansi Ulama Lebanon juga mengecam tekanan-tekanan yang mendominasi sidang OKI di Istanbul kali ini.
“Sungguh sangat menyedihkan apabila umat ini telah sampai pada sebuah kondisi sehingga mereka tidak mampu untuk mengambil sikap tegas sehubungan dengan krisis Palestina,” tegas pernyataan tertulis yang disebarkan oleh Aliansi Ulama Lebanon tersebut.
Menurut mereka, OKI jangan sampai malah menciptakan kerenggangan dan ketegangan di kalangan putra-putra umat ini serta mengklasifikasikan mereka ke dalam etnis, kabilah, agama, dan aliran yang beraneka ragam.
Aliansi Ulama Lebanon juga menekankan supaya agresi lalim atas Yaman segera dituntaskan dan ditetapkan sebuah solusi damai sehingga seluruh lapisan rakyat Yaman siap hadir di medan.
(Al-Alam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar