Terkadang di antara kita berkesempatan untuk bertemu dengan ulama-ulama besar, kemudian kita berkata kepadanya, ya syaikh! berilah nasihat dan wejangan kepada kami, kemudian syaikh tersebut mengatakan wejangan dan nasihat kepada kita.
Namun beberapa waktu kemudian kita pergi lagi ke sisi syaikh yang lainnya untuk meminta wejangan, na’udzu billah apakah kita fikir hal ini adalah main-main. Kita harus hati-hati karena hal ini bisa jadi waswas dari syaithan yang selalu membisiki kita untuk mengambil wejangan-wejangan baru dan yang lainnya, namun semua yang telah kita ambil apakah kita telah mengamalkannya?
Salah satu cara yang dilakukan pasukan Iblis untuk menghadapi tentara Allah adalah hal ini, dimana mereka menipu umat manusia dengan membisiki untuk mengambil wejangan ini, kemudian pindah lagi ke tempat lain dan yang sebelumnya ditinggalkan lalu pergi lagi ke tempat lain dan begitu seterusnya, jika sewaktu-waktu kita melakukan hal ini, waspadalah! waspadalah!, papar Ayatullah Qarahi.
Memang benar jika manusia akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya, akan tetapi ciri dari kecintaan adalah ketaatan, sebagaimana Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an “jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (rasulullah)”. Betul, kita semua mencintai Ayatullah Bahjat, namun tanda cinta kita itu apa? mengamalkan semua nasihatnya.
Dalam hal ini mengamalkan adalah yang terpenting, oleh karena itu Allah swt berfirman “jika kalian selalu mengingat Allah, kalian akan mempersempit ruang bagi Iblis dan nafsu, bahkan akan mengeluarkannya dari diri kita, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar