Acara Malam Pasca Kesyahidan Imam Ridha as (Sham Ghariban) (Doc.12/12/2015)

Bertepatan dengan tibanya malam setelah kesyahidan Imam Ridha as, tradisi bersejarah, Sham Ghariban, acara duka cita di malam pasca kesyahidan Imam Ridha as dengan menyalakan lilin, digelar dengan dihadiri oleh para pelayan Haram Suci Razavi.

Staf media program pekan terakhir bulan Safar, Haram Suci Razavi melaporkan, acara ini dimulai seiring dengan dilantunkannya adzan maghrib dan dilaksanakannya shalat berjamaah di lembaga pusat Haram Suci Razavi.

Dalam acara itu, para pelayan, petugas tempat penyimpanan sepatu, penjaga, hafiz Quran dan petugas karpet, Haram Suci Imam Ridha as masing-masing membawa lilin yang menyala, berjalan dari bundaran Syuhada kota Mashhad menuju Haram Suci Razavi dalam rombongan-rombongan duka dan melantunkan slogan “Seluruh Khorasan bersedih-semua pintu dan dindingnya berduka-Zahra sa pun kehilangan di malam ini.”

Dalam kelanjutan acara yang dihadiri oleh Gubernur Khorasan Razavi dan sejumlah petinggi Haram Suci Razavi, para pelayan Imam Ridha as berjalan ke Makam Suci Imam Ridha as dalam rombongan-rombongan duka para peziarah dan warga sekitar Haram Suci, kemudian menggelar acara duka cita di Sahn Jomhouri Eslami.

Para pelantun senandung duka Ahlul Bait as, Ali Malaekeh, Abou Thaleb Khaleghpour dan Mohammad Khoshchehreh dalam acara itu membacakan syair-syair duka mereka.

Acara ini setiap tahun digelar di malam pasca kesyahidan Imam Hussein as dan Imam Ridha as atau yang dikenal sebagai Sham Ghariban dengan dihadiri oleh para pelayan Haram Suci Razavi.

(News-Aqr/ABNS)