Media Inggris, BBC, menayangkan prediksi Perang Dunia III antara Rusia dan NATO (Dok: BBC)
Sebuah visi fiktif tentang prediksi Perang Dunia III ditayangkan BBC. Prediksi yang disusun oleh ahli strategi Barat menggambarkan dua negara NATO; Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengeroyok Rusia dan dibalas Kremlin dengan meluncurkan bom nuklir ke Inggris.
Tayangan fiktif itu berjudul; “World War Three: Inside the War Room.” Program berdurasi hampir satu jam itu diputar perdana pada hari Rabu di BBC Two Channel. Tayangan itu muncul setelah diplomat AS dan Rusia bertengkar di Twitter atau Twitwar dengan memperdebatkan prediksi Perang Dunia III yang dilulas majalah Collier edisi Oktober 1951.
Skenario fiksi itu diklaim telah dikembangkan selama berbulan-bulan melalui penelitian dan konsultasi dengan ahli militer dan ahli diplomatik dan politik di seluruh dunia.
Prediksi Perang Dunia III dalam tayangan itu diawali dengan aksi separatis pro-Kremlin yang telah mengambil alih puluhan kota di perbatasan Latvia-Rusia. Moskow lantas menyerang Latvia yang merupakan negara anggota NATO itu untuk mendukung kelompok separatis pro-Kremlin.
Perang, lanjut tayangan itu, semakin memanas setelah AS dan Inggris mengeroyok Rusia dengan serangan darat. Puncaknya, rezim Presiden Rusia Vladimir Putin menekan tombol merah dan meluncurkan serangan nuklir terhaap kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Masih menurut tayangan prediksi itu, Putin juga menjadikan London sebagai target berikutnya.
Sebelumnya, Ukraina yang berrmusuhan dengan Rusia juga berniat melibatkan diri dalam konflik Suriah dengan dalih ikut memerangi ISIS bersama koalisi AS. Ukraina berencana mengirim pasukan tempur yang berpotensi bentrok dengan Rusia di negara Timur Tengah itu. ”Setelah krisis yang melibatkan Ukraina dan Rusia di Suriah, dunia lebih dekat dengan konfrontasi negara adidaya daripada setiap saat sejak akhir Perang Dingin,” bunyi pratinjau BBC untuk tayangan itu.
”Program ini bertujuan untuk menguji skenario yang telah dianggap oleh ahli strategi Barat untuk beberapa tahun, yaitu kerusuhan antara populasi berbahasa Rusia di Baltik, yang di masa lalu mengeluhkan diskriminasi, dan potensi keterlibatan militer Rusia berikutnya di Baltik,” lanjut keterangan media Inggris itu.
Sejarawan Inggris yang juga seorang analis Rusia, Martin McCauley, kepada Russia Today, menyatakan, sosok Putin telah digambarkan sebagai pengacau dunia. “Itu yang disebut perang psikologis,” katanya.
“Cara Anda mempengaruhi orang adalah dengan pengulangan, menjaganya dengan mengatakan hal yang sama. Jika Anda mewakili Rusia sebagai bad boy dan Presiden Putin sebagai seorang raksasa, seseorang yang hanya mengancam perdamaian dunia, secara bertahap orang akan menerima itu,” imbuh dia, semalam 3 Februari 2016
(BBC-Indonesia/Satu-Islam/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar