Dimensi kepribadian Imam Khomeini ra dikupas tuntas dalam sebuah kajian yang digelar di masjid etnis Khawjah, Uganda.
Acara tersebut dihadiri oleh warga Syiah yang berkebangsaan India, Pakistan, Iran, dan juga Uganda. Dalam acara ini, tampil sebagai pembicara Hujjatul Islam Naqawi imam masjid Khawjah, Ali Bakhtiyari deputi budaya Iran di Uganda, dan Prof. Abedi dosen Universitas Kampala.
Hujjatul Islam Naqawi, dalam orasi, mengupas peran ulama di era modern ini. Kepribadian Imam Khomeini ra dalam dimensi politik, spiritual, keilmuan, dan kebudayaan menjadi acuan orasi.
Menurut Naqawi, Imam Khomeini ra selalu memiliki inovasi dalam bidang ilmu fiqih dan senantiasa memperhatikan masalah-masalah dalam Islam yang tidak pernah diperhatikan oleh ulama manapun.
Naqawi menekankan, Imam Khomeini ra juga menghidupkan pemikiran Islam dan konsep Wilayatul Faqih. Beliau juga mempersiapkan dan merencanakan program untuk masyarakat Islam pasca kemenangan gerakan rakyat.
“Jauh sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra selalu menegaskan bahwa para pejuang Iran masih berada dalam rahim ibu mereka. Ini membuktikan bahwa beliau memiliki program untuk masa depan generasi Iran,” ujar Naqawi.
Dimensi lain yang dikupas Naqawi dalam orasi tersebut adalah peran Imam Khomeini ra dalam persatuan Dunia Islam. Dalam hal ini, Imam Khomeini memiliki daya tarik dan daya tolak yang bisa disaksikan dengan nyata dalam sikap menghadapi para kepala negara lain.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar