Ilustrasi
Pengelola jejaring sosial Twitter pada Jumat (05/2) lalu menyatakan telah menutup sebanyak 125.000 akun yang memiliki kaitan dengan organisasi Negara Islam (IS) sejak pertengahan 2015.
Seperti dikutip Antara di Jakarta, Ahad (07/02), situs jejaring sosial yang berpusat di San Francisco itu menyatakan dalam satu tweet bahwa kebijakannya tak mengizinkan penggunanya mendorong tindakan terorisme. Dalam sejarahnya selama hampir 10 tahun, jaringan tersebut telah memiliki sistem yang menentang pornografi anak-anak.
Menurut satu laporan yang disiarkan pada 2015 oleh Brookings Institution, kelompok pemikir yang berpusat di Washington DC, menyebutkan IS memiliki sedikitnya 46.000 akun aktif Twitter selama masa tiga bulan pada 2014.
Tekanan atas Twitter agar mengekang propaganda yang dilakukan IS dan kelompok garis keras lain berasal dari pemerintah Amerika serta organisasi non pemerintah dan perorangan.
Pada Januari lalu, jaringan sosial itu dituntut oleh janda seorang warga negara Amerika yang tewas dalam satu serangan terhadap pusat pelatihan polisi di Jordania.
(Suara-Islam/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar