Syekh Usamah Abdurrazzaq Ar-Rifa’i (Foto: NU Online)
Persatuan umat Islam menjadi isu penting pada acara Konferensi Ulama Internasional, Rabu 27 Juli 2016 di Hotel Santika Pekalongan, Jawa Tengah. Pasalnya sekarang ini umat Islam menghadapi bahaya perpecahan dan permusuhan.
Ulama asal Lebanon, Syekh Syekh Usamah Abdurrazzaq Ar-Rifa’i saat menjadi pemateri pada acara tersebut menyampaikan konsep dan hukum syar’i persatuan antar-umat Islam dan perlunya menyikapi khilafiyah antar umat Islam.
“Ada lima faktor persatuan bagi umat Islam saat ini. Pertama, dengan mengedepankan aspek-aspek ushul, tidak sibuk dalam perkara-perkara khilafiyah. Kedua, menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujarnya saat membawa materi ‘Persatuan dan Resolusi Konflik Antar-Umat Islam’sebagaimana dilansir dari NU Online.
Ketiga, tambahnya, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam berbangsa. Keempat, semangat kebersamaan bersama Ahlussunnah wal Jamaah sebagai kelompok terbesar umat Islam.
“Kelima, meninggalkan kebiasaan menghakimi mereka yang berbeda paham dan aliran. Selain itu, saya mengusulkan agar kita selektif dalam penyiapan para dai (penyeru agama Islam). Harus ada kriteria yang jelas, berkompeten, terkualifikasi dengan sanad keilmuan yang sahih. Jangan sampai semua orang bebas bicara menyampaikan isi Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah tanpa ilmu,” papar Syekh Usamah.
Konferensi Ulama Internasional digelar oleh Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) diselenggarakan 27-29 Juli 2016 di Pekalongan, Jawa Tengah.
Hotel Santika Pekalongan merupakan tempat khusus diadakannya pemaparan materi dari para ulama internasional. Sedangkan penyampaian materi oleh ulama nasional digelar di Aula Gedung Djunaid Pekalongan.
(NU-Online/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar