Jumat (9/12/2016) kemarin, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bersama jajaran Komnas HAM di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ditemani Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Menkum HAM Yasonna Laoly, Seskab Pramono Anung, Jubir Kepresidenan Johan Budi, dan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Jokowi mengakui masih banyak elemen Hak Asasi Manusia yang harus diselesaikan.
Sebab menurutnya, masalah HAM bukan hanya menyangkut kasus-kasus pelanggaran berat saja, tapi juga termasuk persoalan yang berhubungan dengan kebebasan beragama yang belakangan ini masih banyak dikeluhkan sebagian warga negara.
Lebih lanjut Jokowi menegaskan, kebebasan beragama juga merupakan tanggung jawab pemerintah. Artinya, pemerintah wajib menjamin setiap warganya bebas beribadah sesuai agama dan keyakinan yang dianutnya.
“Tapi saya juga menyadari bahwa baru-baru ini juga masih ada hal yang perlu kita perbaiki dan dalam menjalankan peran ini, kuncinya adalah dengan menyadari keberagaman,” tekan Jokowi. “Pemerintah menyadari pentingnya keberagaman dari semua elemen bangsa untuk menjaga kerukunan kita.”
Hal ini kata Jokowi, perlu disadari semua elemen anak bangsa. Karena tak dapat dipungkiri, sejak awal Indonesia ini memang sudah terdiri dari beragam suku dan agama, tapi semua sudah sepakat untuk bersama-sama menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar