Sekalipun banyak menghadapi pasang surut, hubungan Iran dan Spanyol setelah kemenangan Revolusi Islam Iran berjalan cukup stabil dan kokoh.
Spanyol adalah salah satu negara Eropa yang memiliki siasat yang cukup moderat dalam menjalin hubungan dengan Iran. Selama periode Perang Iran-Iraq, Spanyol memilih mengambil sikap nonblok, dan selama periode embargo ekonomi Amerika, negara ini tidak pernah berpartisipasi.
Sekalipun Spanyol tidak pernah mengusulkan resolusi atau aksi anti Iran dan malah memainkan peran membangun dalam menyikapi pertikaian Iran-Uni Eropa. Akan tetapi, dalam koridor kebijakan bersama luar negeri, Spanyol menyatakan bergabung dengan embargo Uni Eropa.
Sekalipun demikian, hubungan Iran dan Spanyol mulai dibangun kembali pada era tahun 2000-an. Kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Madrid pada tahun 1998 merupakan sebuah start usaha Iran dalam hal ini. Sebagai jawaban atas usaha Iran ini, Spanyol pun mengirimkan Perdana Menteri pada tahun 2000 ke Iran dengan disertai delegasi tingkat tinggi Madrid.
Dari sejak saat itu, hubungan Iran dan Spanyol terbangun dan terjalin erat. Banyak kesepakatan yang telah ditandatangani selema periode ini. Kerja sama bidang minyak, petrokimia, pertanian, perikanan, turisme, dan transportasi merupakan bidang-bidang yang menjadi kesepakatan kedua negara.
Menurut laporan resmi, dalam enam bulan terakhir, Spanyol telah membeli produk Iran sebesar 154 juta dolar. Angka ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 25 persen. Dengan angka pembelian ini, Spanyol berada dalam peringkat kelima belas dari sasaran ekspor produk Iran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar