Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengajak masyarakat untuk mengapresiasi kontribusi aktif para kiai di tengah pergerakan nasional dalam melahirkan Negara Indonesia. Menurutnya, Hari Santri adalah sebentuk pengakuan generasi masa kini atas sikap kebangsaan kalangan pesantren merespon penjajahan.
Demikian disampaikan Kang Said di hadapan sedikitnya 40.000 massa yang menghadiri Pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah di kompleks Pesantren Lirboyo, Jalan KH Abdul Karim, Lirboyo, Mojoroto, Kediri, Jumat (21/10) malam.
“Peringatan Hari Santri ini mengingatkan kita akan para ulama dalam mempertahankan dan menjaga NKRI ini,” kata Kang Said.
Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengatakan, para kiai membuktikan rasa cinta terhadap tanah airnya sejak dini. Karenanya para kiai, pesantren, dan umat Islam binaan mereka melibatkan diri sejak awal pergerakan bangsa di awal 1900an.
Dalam kondisi serba kekurangan, para kiai tidak berhenti menggelorakan kemerdekaan Indonesia di tengah umat Islam. Meski keadaan ala kadarnya, para kiai memiliki jiwa patriot luar biasa.
Itulah alasan kenapa para santri sesudah masa pergerakan terus terlibat aktif dalam menjaga keutuhan NKRI. Sepanjang sejarahanya kalangan pesantren terus membela eksistensi Negara Indonesia dari segala ancaman mulai dari masalah keamanan, ideologi, dan sosial.
“Radikalisme jelas musuh kita bersama,” kata Kang Said.
(NU-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar