Di Tanjung Balai Bakar Vihara, Di Kukar Bante Doakan Mantan Bupati Muslim

Syaukani Hasan Rais saat masih menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara

Jika di Tanjung Balai sekelompok masyarakat yang mengaku muslim melakukan penyerangan membakar dan merusak Vihara dan Kelenteng, namun umat Budha di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) justru melakukan sikap yang sebaliknya.

Bante (guru Agama Budha) mengirimkan doa untuk mantan Bupati Kukar, Syaukani Hasan Rais yang meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur Rabu 27 Juli 2016.

Hal itu sebagaimana yang ditulis Bupati Kukar Rita Widyasari yang merupakan putri Syaukani di laman Facebooknya Minggu, 31 Juli 2016. Rita mengungkapkan doa para Bante sebagai perwujudan kasih kepada sesame manusia apapun latar belakangnya.

“Jika melihat tahlilan baca yassin untuk kepergian Bapak mungkin biasa karena kami memang Muslim, tapi ketika Bante (guru Agama Budha ) berdoa untuk kepergian Bapak, kita akan tertegun, satu hal yang bisa kupetik dari ini kita memang harus menghormati dan mengasihi sesama, apapun suku dan agamanya, Insya Allah damai itu membuat hidup lebih bernilai, Amin,” tulis Rita.

Dalam Facebooknya, Rita juga mengunggah video Bante sedang khusyuk memanjatkan doa untuk almarhum Syaukani. Dalam video terlihat latar belakang tiga orang bante tergantung foto Sayaukani berpakaian dinas sewaktu menjabat Bupati Kukar.

Beberapa orang yang berkomentar rata-rata menyampaikan ucapan ‘Amin’ atas doa yang dipanjatkan Bante. Sebagian yang lain memuji terjaganya kondusifitas lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara yang mampu menjaga kerukukanan beragama. berkat rintisan pendahulu mereka termasuk oleh mantan Bupati Syaukani.

Syaukani, menurut pengakuan warga Kukar dinilai sebagai bapak pluralisme di wilayah yang dipimpinnya. Diteruskan oleh anaknya, Rita Widyasari, mereka menilai kedua pemimpin mereka berhasil melindungi seluruh lapisan masyarakat dari golongan agama, ras, dan suku.

“Bapak adalah tokoh yang pluralisme. Yang tidak mengenal SARA dan dari mana asal-usulnya, apapun warna kulitnya. Makanya ketika beliau pulang banyak orang yang ingin mendoakannya. Semoga bapak diberikan ampunan segala dosa dan kesalahannya, dan diterima semua amalnya. Amin….” tulis Nyoto Pramono dalam komennya.

Syaukani merupakan politikus partai Golkar, lahir di Tenggarong, Kutai, 11 November 1948. Ia bersama wakilnya Samsuri Aspar berhasil memengkan Pilkada Kutai Kartanegara pada tahun 2005. Syaukani HR dan samsuri Aspar dilantik menjadi Bupati dan wakil Bupati Kutai Kartanegara untuk periode 2005 – 2010. Syaukani tetap dicintai pendukungnya yang loyal.

Putri Syaukani, Rita Widyasari, mengikuti jejak ayahnya di panggung politik dengan memenangkan kursi bupati Kukar dan dilantik pada 30 Juni 2010.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Rabu, 03 Agustus 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Di Tanjung Balai Bakar Vihara, Di Kukar Bante Doakan Mantan Bupati Muslim. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/08/di-tanjung-balai-bakar-vihara-di-kukar.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS