Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, kebisuan, ketidakpedulian dan standar ganda para pengklaim pembela hak asasi manusia dalam menyaksikan kejahatan mengerikan dan pembunuhan terus menerus terhadap Muslimin Rohingya di Myanmar, memalukan.
Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi di hadapan warga distrik Ferdows menyinggung kejahatan-kejaatan terbaru militer Myanmar terhadap Muslimin Rohingya dan menuturkan, kejahatan-kejahatan militer Myanmar atas Muslimin Rohingya melanggar seluruh aturan HAM dan kemanusiaan.
Raisi mengatakan, di mana para pengklaim pembela HAM ? apakah masyarakat Muslim tertindas Rohingya di Myanmar bukan manusia ?
Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran menjelaskan, mengapa para perempuan dan anak-anak tanpa perlindungan harus menjadi sasaran serangan mengerikan dan kejahatan kemanusiaan, hanya karena mereka Muslim.
Terkait pengusiran paksa terhadap Muslimin Rohingya oleh pemerintah Myanmar, Raisi menerangkan, pemerintah Myanmar terus mempersempit ruang gerak masyarakat Muslim tertindas Rohingya sehingga mereka terpaksa mengungsi ke negara-negara tentangga dan di tengah perjalanan mereka menjadi korban pembunuhan dan perampokan dengan cara paling keji.
Anggota Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran itu menjelaskan, kebisuan, ketidakpedulian dan standar ganda yang diterapkan para pengklaim pembela HAM dunia menyaksikan kejahatan-kejahatan mengerikan dan pembunuhan kontinu masyarakat Muslim Rohingya di Myanmar, sungguh memalukan.
“Mengapa mereka yang selalu menunjukkan kepedulian untuk membela hak-hak binatang, tapi menutup mata atas brutalitas dan kejahatan terhadap ratusan ribu manusia tidak bersalah?”
Di bagian lain statemennya, Raisi menyinggung kurangnya curah hujan di Provinsi Khorasan Selatan dan mengatakan, berkurangnya curah hujan tahun lalu di Khorasan Selatan menimbulkan banyak masalah, pemerintah dan pejabat daerah dengan kerja sama para pakar dan kalangan akademisi, harus menemukan mekanisme penyelesaian masalah ini dan mengkaji penyebab berkurangnya curah hujan di provinsi ini. Tidak ada jalan buntu dalam pekerjaan apapun, pejabat pemerintah harus menemukan solusi dengan tekad dan kerja kerasnya demi melayani rakyat.
Perwalian Haram Suci Razavi menegaskan bahwa penanganan masalah kaum fakir miskin merupakan salah satu kegelisahan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.
Ia menambahkan, pembangunan Provinsi Khorasan Selatan membutuhkan langkah jihad dengan semangat revolusioner sehingga bisa menciptakan perubahan dalam hidup masyarakat. Sektor ekonomi di Khorasan Selatan membutuhkan sebuah lompatan dan tidak bisa diselesaikan dengan langkah ringan.
Hujatulislam Raisi di akhir acara mengabarkan program-program kerja di Provinsi Khorasan Selatan dan menerangkan, Haram Suci Razavi di wilayah ini sesuai dengan kemampuan, berusaha mengentaskan masalah kemiskinan, dan memulai penelahaan secara profesional untuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah miskin di provinsi ini.
“Akan tetapi prioritas kerja kami adalah gerakan budaya di Provinsi Khorasan Selatan, termasuk di distrik Ferdows sehingga seluruh warga bisa menerima berkah Makam Suci Imam Ridha as,” pungkasnya.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar