Gara-gara salah tulis, anak lelaki bergama Islam berusia 10 tahun ini diinterogasi oleh polisi Inggris.
Seharusnya anak itu menulis Terraced House (rumah-rumah di Inggris yang bangunannya mirip) tetapi salah tulis Terrorist House. Saat gurunya tahu, ia dilaporkan ke polisi dan diinterogasi oleh polisi.
Dua bulan yang lalu polisi juga melakukan hal yang sama terhadap seorang anak di Inggris dan menggeledahh komputer pribadinya.
Tindakan gurunya itu dilakukan karena kekhawatiran yang berlebihan terkait terorisme.
Akhirnya keluarga anak itu menuntut agar polisi dan sekolah meminta maaf karena membuat anaknya jadi ketakutan. Keluarganya berkata, "Gara-gara kejadian ini anak kami tidak berani memanfaatkan imajinasinya."
Sejak peristiwa serangan teroris di Paris, umat Islam di Eropa jadi dipandang sebelah mata. Kebencian terhadap Islam dan umat Islam semakin bertambah.
(BBC-Indonesia/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar