Setelah perusahaan-perusahaan Eropa, Asia, dan Amerika menyatakan kesiapan untuk memasuki pasar Iran, kini tiba giliran perusahaan-perusahaan Inggris untuk menguji nasib di pasar Negeri Mulla ini.
Inggris termasuk salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, pembentuk NATO, dan poros Negara-negara Persemakmuran.
Di bidang luar negeri, ekspor Inggris pada tahun 2014 mencapai 503 milyar dolar. Sedangkan impor mencapai 802 milyar dolar. Mayoritas komoditas ekspor Inggris meliputi bahan manufaktur, bahan bakar, bahan kimia, makanan, minuman bergaz, dan rokok. Pada tahun 2013, Inggris melakukan ekspor ke Swiss sebesar 13,8 persen, Jerman 9 persen, Amerika, 8,8 persen, Belanda 7,6 persen, Prancis 6,4 persen, Irlandia 5,7 persen, dan Belgia 4,3 persen.
Pada tahun 2013 yang sama, impor Inggris dalam bidang manufaktur, otomobil, bahan bakar, dan makanan dari Jerman mencapai 13,9 persen, Cina 8,5 persen, Belanda 8,5 persen, Prancis 6 persen, Amerika 5,6 persen, dan Belgia 5 persen.
Kepala kamar dagang Iran dan Inggris juga mengakui keinginan perusahaan-perusahaan Inggris untuk memasuki pasar Iran.
Menurut pengakuan Lord Norman Lamont, kepala kamara dagang Inggris, kesepakatan nuklir adalah sebuah permulaan untuk hubungan baik Iran dan Inggris. Tentu, hal ini memang memerlukan waktu dan masa untuk menyaksikan hasilnya. “Saya berharap, waktu ini tidak berjalan lama. Saya mengenal beberapa perusahaan yang telah berbaris untuk memasuki pasar Iran,” ujarnya.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar