Surat kabar Los Angeles Times dalam artikel yang diterbitkannya menyebut Washington dan London sebagai pendukung utama invasi Arab Saudi di Yaman serta pemasok persenjataan yang digunakan untuk membunuh rakyat Yaman yang tak berdosa.
Seminggu sebelum terjadinya serangan teroris di Brussel, Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi meledakkan salah satu pasar di Yaman.
Dalam artikel yang ditulis oleh Sara Le Wiston itu disebutkan, “Meskipun serangan tersebut lebih mematikan dari serangan teroris di Brussel, yang mana korban jiwa di Brussel hanya 34 orang sedangkan di Yaman kemarin lebih dari 106 orang, namun media-media dunia lebih membesar-besarkan berita insiden Brussel ketimbang fakta yang saat ini terjadi di Yaman, yang mana jet-jet tempur Arab Saudi membabi buta menjatuhkan bom-bom nya ke atas kepala anak-anak tak berdosa di negeri itu.”
Wiston menambahkan, “Masalahnya yang lebih patut disesalkan lagi adalah pendukung Arab Saudi dalam serangan-serangan tersebut adalah Barat dengan pasokan persenjataan dan alat-alat perangnya.”
“Arab Saudi mengumumkan bahwa tujuan mereka dalam invasi Yaman adalah untuk mengembalikan Abd Rabah Mansur Hadi kembali kepada kekuasaannya. Padahal nyatanya Arab Saudi menghalalkan segala cara seperti membantai warga sipil dengan menggunakan persenjataan militer yang jelas-jelas melanggar ketentuan internasional,” tegas Wiston.
Arab Saudi berkali-kali melakukan pelanggaran seperti menggunakan bom-bom kluster dan meledakkan rumah sakit-rumah sakit di Yaman.
Berdasarkan laporan tersebut serangan-serangan Arab Saudi benar-benar membawa kerugian besar bagi Yaman dan yang menjadi sasaran serangan itu adalah rumah sakit-rumah sakit, sekolahan, rumah-rumah warga dan infrastruktur penting kota-kota di Yaman.
(Los-Angeles-Times/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar