Menteri Luar Negeri Bahrain dalam pernyataan terbaru menyatakan, Iran harus merubah kebijakan luar negeri sehubungan dengan negara-negara Timur Tengah.
Syaikh Khalid Al Khalifah mengakui peran Amerika Serikat dalam gesekan dengan negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah. Untuk itu, Bahrain telah menyusun program guna memperkokoh hubungan dengan Washington.
Dari sejak Januari lalu, Bahrain telah memutuskan hubungan politik dan ekonomi dengan Tehran lantaran perseteruan yang terjadi antara Iran dan Arab Saudi beberapa waktu lalu. Rezim penguasa Al Khalifah senantiasa berusaha menghubung-hubungkan protes rakyat Bahrain dengan kebijakan Iran.
“Kami telah mengirimkan pesan yang tegas kepada Iran,” ujar Khalid dalam sebuah wawancara dengan Al-Arabiah.
Selama ini, rezim Al Khalifah mengkliam bahwa Iran mengirimkan persenjataan kepada rakyat Bahrain untuk menentang Al Khalifah. Akan tetapi, Tehran menepis semua tuduhan tak beralasan ini.
“Kami dan seluruh negara Arab yang lain siap membuka lembaran baru hubungan dengan Tehran. Akan tetapi, semua ini tergantung pada perubahan kebijakan Tehran sehubungan dengan percaturan kawasan ini,” ujar Khalid.
Sekarang ini, Iran dan Arab Saudi adalah dua kekuatan besar di Timur Tengah. Kedua negara ini sedang melakukan sebuah persaingan terpogram di kawasan Timur Tengah dan bahkan barat daya Asia. Proxy war yang sedang mereka lakukan telah mempengaruhi seluruh bidang ekonomi dan politik di seluruh kawasan.
(Reuters/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar