Kebocoran data milik perusahaan hukum, Mossack Fonseca mengaitkan nama sejumlah figur penting dan pemimpin dunia dengan skandal korupsi, penghindaran pajak dan manipulasi kegiatan finansial yang dikenal dengan nama Panama Papers.
The Panama Papers sebutan untuk dokumen milik firma hukum di Panama, Mossack Fonseca, yang bocor. Jasa Mossack Fonseca kerap dipakai oleh orang-orang kaya, mulai pesohor hingga politikus, ketika mendirikan perusahaan di Panama atau negara surga bebas pajak lainnya.
Salah satu pemimpin negara yang ikut terseret dalam skandal tersebut adalah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Sa’ud.
Menurut dokumen Panama Papers, pemimpin Dinasti Sa’ud yang naik tahta pada Januari 2015 itu menggunakan offshore di Virgin Island, Inggris untuk membeli dan menghilangkan hipotik rumah mewahnya yang terletak di London.
Laporan yang dilansir dari Royal Central, Selasa 5 April 2016, menyebutkan total hipotik yang dialihkan dari penggunaan perusahaan tersebut mencapai USD34 juta atau sekira Rp449 miliar.
Dikutip dari Tempo, inilah nama kepala negara dan kepala pemerintahan di Asia yang ada dalam dokumen itu.
1. Raja Salman bin Abdulaziz bin Abdulrahman Al Sa’ud, Raja Arab Saudi (2015-sekarang); Putra Mahkota (2012-2015)
Al Sa’ud menggunakan perusahaannya di British Virgin Islands untuk membayar hipotek rumah mewah di London dan kepemilikan kapal pesiar. Dia juga terafiliasi dengan perusahaan berbasis di Luxemburg, Safason Corporation.
2. Khalifah bin Zayed bin Sultan al-Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab dan Emir Abu Dhabi (2000-sekarang).
Al-Nahyan menggunakan perusahaan di British Virgin Islands untuk membeli real estate mewah dan properti lainnya. Al-Nahyan adalah pemilik dari setidaknya 30 perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands oleh Mossack. Perusahaan itu menguasai properti komersial dan residensial di daerah mahal di London, seperti Kensington dan Mayfair, bernilai setidaknya US$ 1,7 miliar.
3. Ayad Allawi, Wakil Presiden Irak (2014-2015); Perdana Menteri interim Irak (2004-2005)
Atas perintah Allawi, Mossack membuat perusahaan di Panama yang memiliki properti di London. Mossack juga menyediakan orang untuk menggantikan Allawi sebagai direktur perusahaan yang berbasis di Panama. Dia terdaftar sebagai pemegang saham tunggal di sana sejak 2000.
4. Ali Abu al-Ragheb, Perdana Menteri Yordania dan Menteri Pertahanan (2000-2003); Anggota Senat (2003-2010)
Al-Ragheb tercatat sebagai direktur perusahaan asing di British Virgin Islands dan Seychelles. Pada Juli 2003, beberapa bulan sebelum ia mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri, al-Ragheb dan istrinya, Yusra, menjadi Direktur Jaar Investment Ltd, perusahaan di British Virgin Islands.
5. Hamad bin Jassim bin Jaber Al Tsani, Perdana Menteri Qatar (2007-2013); Menteri Luar Negeri Qatar (1992-2013)
Untuk Al Tsani, Mossack membuat perusahaan offshore yang digunakannya untuk membeli kapal pesiar senilai US$ 300 juta. Pada 2002, Al Tsani mengakuisisi perusahaan di British Virgin Islands dan tiga perusahaan lain di Bahama.
6. Syaikh Hamad bin Khalifah Al Tsani, Mantan emir Negara Qatar (1995-2013)
Pada Maret 2014, kurang dari setahun setelah Al Tsani mengundurkan diri sebagai penguasa Qatar, pengacaranya menghubungi Mossack untuk menyampaikan ketertarikan kliennya membeli perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands.
Infografis lengkap mengenai nama-nama orang terkenal yang tersangkut dokumen ini bisa dilihat di https://panamapapers.icij.org/the_power_players/.
(Satu-Islam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar