Lembaga peradilan Iran telah memutuskan segera menjalankan eksekusi hukuman mati terhadap Rayhanneh Jabbari (26), seorang perempuan yang membunuh pria yang mencoba memperkosanya.
Rayhanneh Jabbari sudah mendekam tujuh tahun di penjara dan kemungkinan besar hukuman gantung terhadap perempuan ini akan dilakukan pada Selasa (30/9/2014) pagi. Demikian sejumlah media lokal mengabarkan.
Jabbari ditahan pada 2007, setelah dia membunuh seorang anggota dinas intelijen Iran Morteza Abdolali Sarbandi, yang menurut Jabbari akan memperkosa dia.
Menurut pengakuan perempuan yang bekerja sebagai perancang interior itu, mereka bertemu di sebuah kedai kopi. Morteza mendekati Jabbari setelah mendengar percakapan telepon perempuan itu terkait pekerjaannya.
Mengaku tertarik dengan pekerjaan Jabbari, Morteza dan Jabbari kemudian membuat janji pertemuan untuk membicarakan kemungkinan proyek renovasi di kantor Morteza.
Di hari pertemuan, Morteza menjemput Sarbandi dan membawa perempuan itu ke sebuah tempat yang diduga Jabbari sebagai kantor Morteza. Namun, ternyata Morteza membawa perempuan itu ke sebuah rumah. Saat keduanya memasuki bangunan itu, Morteza mengunci pintu dan mencoba memperkosa Jabbari.
Keduanya kemudian terlibat pergulatan berakhir setelah Jabbari berhasil menikam Morteza yang kemudian tewas karena kehabisan darah. Di atas meja di dalam rumah itu sudah disiapkan dua gelas berisi cairan, yang berdasarkan analisa laboratorium cairan itu mengandung obat penenang.
Seharusnya, Jabbari menjalani hukuman matinya pada April lalu, namun pemerintah Iran menunda eksekusi hukuman gantung itu. Kasus Jabbari ini mengundang simpati dunia dengan 190.000 orang menandatangani petisi untuk menyelamatkan nyawa Jabbari.
(IRNA/Kompas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar