Joko Widodo (Foto: istimewa)
Pertanyaan menggelitik dilontarkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lalu Suryade, menanggapi polemik berkepanjangan istilah “Islam Nusantara”.
“Pada 1965-1966, yang melakukan aksi penyembelihan terhadap ratusan ribu kader/simpatisan PKI itu Islam Arab atau Islam Nusantara?” tulis Lalu Suryade di akun Twitter @suryadelalu.
Lalu Suryade pun menegaskan bahwa Islam tidak bernama atas dasar batas-batas wilayah. “Adanya Mazhab-mazhab dalam Islam didasari pemikiran/pemahaman tertentu dalam bimbingan ulama besar. Islam tak bernama atas dasar batas-batas wilayah.. :D” kicau @suryadelalu.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa “Islam Nusantara” merupakan nilai atau ajaran-ajaran Islam yang diimplementasikan di bumi Nusantara. Sehingga, ketika nilai-nilai Islam tersebut diimplementasikan di ranah lokal, maka menunjukan kekhasannya.
“Bagaimana nilai-nilai Islam ini terkait dengan penyikapan terhadap perempuan, misalnya. Yang tidak sama jika diterapkan di wilayah lain. Bagaimana nilai-nilai islam menyikapi perbedaan yang ada. Bahkan terhadap perbedaan yang bisa masuk kategori akidah lalu kemudian mengusik atau merampas hak-hak mereka,” ungkap Lukman (07/07).
Kata Lukman, istilah Islam Nusantara juga dikenal dengan Islam moderat yang penuh toleransi, Islam yang bisa hidup dalam keberagaman, Islam yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan, hak azasi manusia, dan lain sebagainya.
(Intelijen/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar