Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC) pada Senin (14/12/2015) menyatakan akan menggelar demonstrasi di luar gedung Komisi Tinggi Nigeria di London, guna menuntut keadilan atas insiden “pembantaian” terhadap masyarakat Muslim Syiah oleh militer negara itu.
IHRC mengecam apa yang disebutnya sebagai “pembantaian terhadap warga sipil dan para anggota senior Gerakan Islam: yang bermula pada hari Sabtu 12 Desember.
Disebutkan bahwa hingga kini, sebanyak 1,000 orang telah tewas, banyak lainnya terluka dan bahkan perawatan untuk para korban luka sengaja tidak ditolak dalam 28 jam terakhir.
Berbagai laporan menyebutkan, pasukan militer Nigeria pada Sabtu menembaki warga Muslim yang menghadiri sebuah acara di Huseiniyah Baqiyatullah, di Zaria. Warga Syiah juga menghentikan konvoi Kepala Staf Gabungan Militer Nigeria Letnan Jenderal Tukur Yusuf Buratai, di saat Ibrahim al-Zakzaky, pemimpin Gerakan Islam Nigeria, akan menyampaikan pidato di Huseiniyah tersebut. Sejumlah orang tewas dalam serangan itu.
Menyusul insiden tersebut, pasukan militer Nigeria menyerang rumah ulama Syiah itu dan menangkap beberapa orang yang melindunginya, termasuk salah satu anggota senior gerakan itu beserta juru bicaranya.
Pihak berwenang Nigeria menuding Zakzaky berusaha membunuh panglima militer Nigeria, sebuah tuduhan yang ditolak oleh ulama tersebut.
Hingga kini tidak diketahui nasib Zakzaky sejak penangkapannya.
(IRIB-Indonesia/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar