Kaum Muslim AS, hari Jumat (18/12) menggelar aksi protes menentang pembantaian atas orang-orang Syiah di Nigeria minggu lalu. Ratusan orang terlibat dalam aksi yang berlangsung di Midtown Manhattan, New York tersebut.
Sebagaimana dilaporkan Press TV, para demonstran berkumpul di dekat kantor perwakilan Nigeria untuk PBB. Mereka menyerukan pembebasan atas ulama Syiah Syaikh Ibrahim Zakzaky yang ditahan aparat keamanan Nigeria. Dengan mengacung-acungkan plakard dan mereka mengecam aksi kejam militer Nigeria terhadap orang-orang Syiah.
Ratusan orang dilaporkan tewas dalam aksi keji militer Nigeria pada hari Sabtu malam (12/12) dan Minggu pagi (13/12). Mereka menembaki orang-orang Syiah yang tengah berkumpul di kediaman Syaikh Ibrahim al-Zakzaky memperingati Maulid Nabi di kota Zaria, negara bagian Kaduna. Selain pengikutnya, istri dan anak Syaikh Zakzaky serta pembantu-pembantu dekatnya juga tewas akibat aksi biadab tersebut.
Militer Nigeria mengklaim aksinya dipicu oleh para pengikut Syaikh Zakzaky yang memblokir jalanan yang dilalui oleh Kastaf Angkatan Darat Jendral Tukur Yusuf Buratai. Tuduhan ini dibantah oleh para pengikut Syaikh Zakzaky.
Syaikh Zakzaky sendiri diketahui menjalani penahanan setelah ditangkap dalam kondisi luka-luka.
“Kemi menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat Syaikh Zakzaky, dan semua orang yang ditahan secara ilegal oleh militer dan pemerintah Nigeria,” kata Ali Naqvi, aktifis yang mengorganisir aksi protes tersebut.
Seyed Ayleya dari organisasi Muslim Congress of America (MCA) mengatakan kepada Press TV bahwa Syaikh Zakzaky dan organisasi yang dipimpinnya, Islamic Movement in Nigeria (IMN), sangatlah penting bagi seluruh warga benua Afrika.
“Syaikh Zakzaky adalah salah seorang pemimpin besar di Afrika, dan saat ini kita tidak menemukan orang yang sepertinya di seluruh Afrika,” katanya.
“Dan karya yang telah dilakukannya tidak hanya bagi umat Syiah. Ia juga menjadi inspirasi bagi saudara-saudara Sunni di sana, bahkan bagi orang-orang Kristen,” tambahnya.
Para aktifis mengatakan bahwa apa yang dialami Syaikh Zakzaky merupakan risiko perjuangan karena keberaniannya mengungkapkan hubungan antara kelompok teroris Boko Haram dengan pemerintah Nigeria.
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar