Di Ahlussunnah Ada Wahabi, Di Syi’ah Ada Rafidhoh


Dalam Ahlussunnah ada Wahabi Nawaashib sedangkan di Syi’ah Ada Rafidhoh. Sesungguhnya permusuhan sesama muslim di dunia sekarang ini hakikatnya adalah permusuhan antara Rafidhoh dan Wahabi Nawaashib, tetapi Umat Islam secara keseluruhan, baik Sunni (Ahlussunnah) ataupun Syi’ah seakan terbawa-bawa di dalam permusuhan mereka.

Persatuan Umat Islam menjadi sulit diwujudkan karena adanya dua penganut faham ekstrim yang menyusup dalam dua aliran besar Islam: Syi’ah dan Sunni. Pertama adalah kaum Rafidhoh dan kedua adalah kaum Nawaashib. Kalau di Syi’ah ada kaum Rafidhoh sedangkan kalau di Sunni ada kaum Nawaashib. Keduanya adalah pendompleng bagaikan benalu sekaligus menjadi duri dalam daging di masing-masing Sunni dan Syi’ah, dampaknya selalu merugikan terwujudnya kerukunan dan persatuan umat Islam.

Rafidhoh, kata jamaknya adalah Rawaafidh, yaitu mereka mengaku sebagai Syi’ah tetapi secara berlebihan dan ekstrim dalam membela Ahlul bait Nabi Saw, sehingga suka melecehkan Shahabat Nabi SAW dengan “dalih” membela Ahli Bait Nabi SAW. Bahkan karena ekstrimnya sampai ada yang mengkultuskan Sayyidina Ali sebagai jelmaan Tuhan.

Mereka ini mengatakan bahwa Allah telah salah menurunkan Al-Qur’an, karena menurut mereka seharusnya Al-Qur’an turun kepada Sayyidina Ali Karromallohu wajhah. Mereka menganggap kelompoknya sebagai yang paling benar di antara kaum Syi’ah lainnya. Mereka punya watak yang keras dan kejam akibat dari klaim pemegang kebenaran satu-satunya.

Nawaashib adalah kata jamak dari Naashibah, yaitu kaum yang mengaku sebagai Ahlussunnah tetapi gemar melecehkan terhadapap Ahlul Bait Nabi SAW, tidak respek terhadap ahlul bait Nabi dengan “dalih” membela Shahabat Nabi SAW, terutama membela Sahabat Mu’awiyah bin Abu Shufyan. Kalau sudah menyangkut kehormatan Mu’awiyah mereka akan membela dengan segala kemampuan ilmu yang dimilikinya. Ciri-ciri seperti ini ada dalam ajaran Wahabisme, yang mana ajarannya mengnggap kafir kedua orang tua Nabi Saw, mengkafirkan Abi Thalib paman nabi Saw, padahal Ahlussunnah tidak demikian.

Dalam faktanya, nyaris semua orang Wahabi adalah kaum Nawaashib. Ajaran Wahabisme juga mengklaim sebagai ajaran yang paling benar, banyak berlawanan dengan ajaran Ahlussunnah yang sesungguhnya. Karena merasa sebagai pemegang kebenaran satu-satunya, watak mereka jadi keras, tak ada kompromi dan toleransi ketika mereka punya kekuatan senjata.

Kaum Wahabi benci bukan saja kepada kaum Syi’ah tetapi juga terhadap kaum Ahlussunnah yang punya faham berbeda dengan kelompoknya. Mereka tak segan mengatakan kata-kata keji, mengkafirkan, memusyrikkan dan membd’ahkan amalan ibadah umat Islam Ahlussunnah. Mereka menganggap Ahlul Bid’ah, Kuburiyun, atau Murtaddin terhadap muslim Ahlussunnah yang berbeda dengan fahamnya.

Dalam kasus terkini, kita bisa lihat ISIS di Suriah dan Irak. ISIS adalah penganut faham Wahabi, mereka di Irak dan Suriah membunuh siapa saja yang berbeda faham, bahkan banyak Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang dibunuh karena berbeda faham.

Permusuhan Syi’ah Rafidhoh dan Wahabi Nawaashib

Eksistensi Rafidhoh dan Nawaashib bisa diibaratkan sebagai benalu bagi Ahlussunnah dan Syi’ah yang didomplenginya. Rafidhoh adalah minoritas di dalam Syi’ah dan mengklaim yang paling benar di antara Syi’ah-syi’ah yang ada. Rafidhoh benci bukan saja kepada Ahlussunnah tetapi juga benci kepada Syi’ah-syi’ah yang berbeda faham. Demikian juga Wahabi adalah minoritas yang ada di Ahlussunnah, juga mengklaim sebagai satu-satunya kebenaran dalam Islam.

Oleh karena itu sebaiknya kita tidak menggeneralisir bahwa semua Syi’ah itu pasti Rafidhoh seperti halnya yang selalu diteriakkan kaum Wahabi terhadap Syi’ah. Bahkan Akhir-akhir ini kaum Wahabi dan orang-orang yang terpengaruh ajarannya sedang gencar menyebarkan fitnah bahwa Syi’ah bukan Islam. Di Indonesia, mereka membentuk organisasi ANNAS (Aliansi Nasional Anti Syi’ah), ini menunjukkan mereka menggeneralisasi semua Syi’ah adalah Rafidhoh.

Maka sangat disayangkan ulah para penganut ajaran Wahabi yang mengaku-ngaku sebagai Ahlus Sunnah atau Sunni. Sikap mereka yang pukul rata atau hantam kromo bahwa semua Syi’ah adalah Syi’ah Rafidhoh penebar permusuhan di sana-sini, tidak sesuai kenyataan, karena Syi’ah yang non Rafidhoh punya perilaku yang santun. Kita bisa lihat sosok tokoh-tokoh Syi’ah Indonesia yang santun akhlaknya sangat mirip dengan tokoh-tokoh Ahlussunnah.

Tetapi itulah Wahabi Nawaashib, bukan saja bermusuhan terhadap Syi’ah, terhadap kaum Ahlussunnah yang asli pun mereka melakukan permusuhan. Karena ajaran doktrin Wahabi menganggap mereka adalah satu-satunya golongan pengikut kebenaran. Sama dengan Syi’ah Rafidhoh yang juga mengklaim sebagai satu-satunya golongan pengikut kebenaran.

Jadi, sesungguhnya permusuhan sesama muslim di dunia sekarang ini hakikatnya adalah permusuhan antara Rafidhoh dan Nawaashib Wahabi, tetapi Umat Islam secara keseluruhan, baik Sunni ataupun Syi’ah seakan terbawa-bawa. Kenyataannya tokoh-tokoh Ahlussunnah dan Syi’ah terus berupaya untuk mempersatukan umat Islam dengan mengabaikan provokasi permusuhan Rafidhoh dan Nawaashib Wahabi.

(Islam-Institute/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Sabtu, 09 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Di Ahlussunnah Ada Wahabi, Di Syi’ah Ada Rafidhoh. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : https://abnsnews.blogspot.com/2016/01/di-ahlussunnah-ada-wahabi-di-syiah-ada.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS